Mohon tunggu...
Bunga Dewanto
Bunga Dewanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - hai kamu

oke

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Semangat yang Tak Kunjung Padam di Kegiatan SAKSI 2019 SMP Labschool Jakarta

21 Februari 2019   21:55 Diperbarui: 5 Maret 2019   15:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai kalian! Kalian tahu ga SAKSI itu apa? Buat kalian yang masih nanya-nanya SAKSI itu apa...kalian ketahuan nih belum baca artikelku sebelumnya tentang serunya Pra-SAKSI 2019. Biar kalian tahu tentang kegiatan SAKSI itu apa, kalian bisa baca artikelku yang sebelumnya, sayang loh, ga dibaca... Sekarang, kalian udah tahu, kan, sekilas tentang SAKSI itu apa, tapi penasaran ga di kegiatan ini kita ngapain aja? Pada artikel ini, aku pengen ceritain pengalamanku di kegiatan ini.

Sebenernya, aku dari pertama masuk Labsraw udah deg-degan nunggu yang namanya kegiatan SAKSI. Pas nanya ke kakel kata nyaris semuanya, "SAKSI seru wooi... seru banget." Tapi nada ngomongnya rada sarkastis gitu jadi malah jadi makin gimanaa gitu. Akhirnya, aku agak ngelupain kalo bentar lagi SAKSI sampe tepat pada hari Kamis, 31 Januari 2019, pukul 9:38 aku tiba-tiba ngeh gitu kalo besok bakalan SAKSI. Yep, aku jadi auto panik sendiri gara-gara itu.

Hari yang ditungu-tunggu pun tiba, pada hari Jum'at tanggal 1 Februari 2019, siswa-siswi angkatan 27 (dan beberapa kakel angkatan 26) SMP Labschool Jakarta akan melaksanakan Studi Apresiasi dan Kepemimpinan Siswa Indonesia atau SAKSI. Kami berbaris di Hall Masjid, masing-masing dari kami membawa sebuah tas yang tidak berisi baju, tikar, sleeping bag, dan semacamnya, melainkan hanya berisi botol minum, obat-obatan, dan barang penting lainnya.

Setelah doa, bernyanyi yel-yel, dan pembukaan oleh kepala sekolah tercintah Bapak Drs. Asdi Wiharto dan ketua POMG, kami ke bis yang diatur per tiga kelompok. Karena aku di kelompok 8 Putri, aku satu bis dengan anggota kelompok 7 dan 9 Putri. Di bagian belakang bis, terdapat ruang kecil tertutup yang diberi sekat pintu dan jendela kaca yang memisahkan diri dari tempat duduk lainnya. Nah, disitu kakak OSIS dan MPK berkumpul dan entahlah, mungkin mengobrol.

dokpri
dokpri
Yeeey....akhirnya sampe juga di Sangga Buana setelah seabad didalam bis. Eh, ini ceritanya ga sampe terperinci gitu ya soalnya kan ga enak ya, baca artikel kayak baca skripsi. Trus kayak apel kedatangan dulu baru abis itu dikasih ceramah tentang "Pemebentukan Rasa Cinta Tanah Air melalui pengalaman TNI" oleh Let. Kol. Jos Suhartono Windarto. Setelah diberi ceramah, kami pun shalat Jum'at bagi yang laki-laki dan shalat Dzuhur dijamak dengan Ashar bagi yang perempuan.

Perut rasanya bagaikan ruang hampa. Akhirnya, kesampean makan, walaupun makannya itu ga ikhlas karna harus makan komando. Kami mengambil ompreng makan dan mengambil makanan sesuai porsi (tapi tetep aja daging cuma boleh sepotong) kami masing-masing dan berbaris berhadapan di lapangan. 

Pas barisan sudah rapi, kami diperbolehkan duduk namun masih sikap sempurna. Saat makan dimulai, saking buru-burunya, kami memakan makanannya itu kek dikejar setan. Belum lagi ada suara ledakan dan kita harus tiarap dan menjaga ompreng agar tidak diambil kostrad, bukannya malah kepala kita yang dilindungi. Kan galucu ya kalo kepalanya ilang tapi ompreng masih ada.

Makan komando, dokpri
Makan komando, dokpri
Habis perut diisi, kita diberi materi tentang ular tentang jenis-jenisnya, taringnya, penanganan saat digigit atau dibelit, dan bahkan ada Pak Agung sebagai sukarelawan digigit ular (yang ga beracun okeh) tapi akhirnya bahkan taring ularnya nyaris ga nembus... sakti yega? Abis dikasih materi ini, kami diberi waktu untuk berganti baju dan merapihkan barak. Setelah istirahat singkat tersebut, kami diberi materi tentang 'Bahaya Narkoba Bagi Remaja' oleh Bapak Brigjend. Pol. Dr. Victor Pudjiadi., SpB, FICS, DFM. Banyak ya gelarnya? Pemegang 41 kali MURI, 16 kali ORI ini juga dinobatkan Guinness World Record sebagai orang termuda yang lulus dengan gelar Doktor. Penyuluhan materi ini dilakukan dengan aksi sulap, pantomim, penampilan bernyanyi, dan Michael Jackson Indonesia.

Setelah pemberian materi-materi tersebut, kami shalat maghrib dan makan malam. Hore... udah makan komando, gelap lagi. Suram. Sesudah makan, kami ada acara 'fun games.' Gamesnya berkaitan dengan kerjasama tim, komunikasi, kepercayaan dan ya gitudeh pokoknya. Jam menunjukkan pukul hampir 10 malam. Mata pun terasa sangat berat. Kami pun kembali ke barak dan tidur beralaskan sleeping bag masing-masing diatas dipan kayu yang panjang.

Aku ga tidur sampai jam setengah 12 tadi malam. Namanya sempit-sempitan di barak pake sleeping bag pula, ya apa ga keringetan gitu. Kami mengambil air wudhu dan berjalan tiga-perempat sadar ke tenda utama untuk shalat malam dan shubuh. Akhirnya, kita bisa memakai 'loreng' ikonik acara SAKSI hari ini karena hari ini kita akan outbond.

Outbond nya agak anti-mainstream soalnya ada jembatan goyang, jembatan dua tali, lempar pisau atau kapak, tali tarzan, dan masih banyak lagi! Seru sih seru sampai pada saat kita harus berjalan jongkok di dalam lumpur sawah, melewati sungai sembari di cipratin kakak OSIS ditambah jalan kaki naik tanjakkan untuk sampai ke barak. Usai bersenang-senang dengan 'lumpur belakang kantor', kami masih harus cepat-cepatan lomba lari tiarap. Hm, lari apa tiarap itu?  Jadi kita itu lomba lari tapi sambil tiarap gitu di rumput yang senantiasa dibasahkan oleh siapa lagi kalau bukan OSIS tercintaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun