Seandainya gue mengenal Islam lebih dalam lagi pada saat itu, maka sungguh gue akan lebih bersabar dan menjaga diri. Bukan langsung terjebak dengan buai manis..dsbnya.
Namun..itulah hidup.
Tidak ada yg sempurna.
Bahkan wanita seperti Maryam, Ibu Nabi Isa A.S. menjadi ujian kepada manusia, apakah manusia tidak akan percaya kepada kekuasaan Allah. Orang¬orang yang beriman percaya atas kelahiran Isa A.S. tanpa ayah. Roh yang ditiupkan oleh Malaikat Ruhulqudus, roh yang suci ke dalam kandungan Siti Maryam, sehingga lahir seorang bayi laki-laki yang setelah dewasa diangkat oleh Allah menjadi menjadi seorang rasul.
Iya..begitulah tampaknya hidup. Dunia adalah tipuan dalam ujian menuju akhirat.
Seperti kaya ustad yusuf mansyur, tertipu dalam dunia, menabung dosa-dosa zina mata, hati, kulit dalam brdua2an pacaran dengan yang bukan muhrimnya sebelum nikah. Ngegosip mebuka aib orang dengan entengnya, waktu dalam kesia2an, jauh dr dzikir, kelezatan hati dalam ibadah, waktu ga digunain dlm jalan Alloh,khidupan yg jarang mentaati Allah,Tuhannya. Sehingga kita tidak sadar bahwa Allah justru mengazabnya dgn dunia-Nya. Dia merasa dunia miliknya. Padahal dunia sedang menghinakannya. Ada pula yg kenal tempat2 indah, dan keliling dunia. Tapi hatinya, pikirannya, badannya, tiada pernah dibawa menikmati shalat2 malam.
Sepertinya gue sempat tertipu dengan dunia ini..nauzubillahiminzalik.
Semoga gue bisa terus memperbaiki diri.
Berubah memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi juga bukan sesuatu yang mustahil untuk dilaksanakan.
Gue Sangat bersyukur atas segala karunia-Nya. Allah SWT, tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia.
Sejalan dengan kehidupan gue yang terus bergulir.. melupakan segala kesulitan yang ada dengan tekad untuk terus berubah, kehidupan gue berjalan sesuai dengan yang gue inginkan. Baik dalam karier maupun personal life.