Umberto Eco lahir di Piedmont, Italia Utara. Ayahnya yaitu Giulio adalah seorang akuntan sebelum pemerintah mengirimnya ke tiga perang. Selama Perang Dunia II, Umberto dan ibunya Giovanna pindah ke sebuah desa kecil di Piedmont. Putra satu-satunya dari 13 bersaudara, ayahnya mendorong Humberto menjadi pengacara. Namun, Umberto masuk Fakultas Filsafat dan Sastra di Universitas Turin. Selama studi ini dia tidak percaya pada keberadaan Tuhan dan meninggalkan Gereja Katolik Roma. Setelah itu, ia bekerja sebagai editor budaya untuk sebuah stasiun TV Italia dan mengajar di Universitas Turin. Di stasiun televisi, ia mulai menjalin hubungan persahabatan dengan beberapa seniman, penulis, musisi, dan pelukis, yang kemudian sangat mempengaruhi hasil tulisannya.Â
Semiotika Umberto Eco
Terdapat 3 (tiga) ranah semiotik menurut Umberto Eco yaitu :Â
- ranah politik budaya,Â
- ranah alam, danÂ
- ranah episteme. Episteme merupakan bahasa Yunani yang berarti pengetahuan.Â
Eco membagi semiotika menjadi dua teori, :
- Yang pertama adalah teori kode "signifikasi"Â yaitu teori mengenai sistem aturan karakter yang memiliki kaitan dengan makna atau tanda. Teori ini bersifat struktural atau sistematis yang berarti tersusun rapih.
- Dan teori yang kedua yaitu teori produksi tanda "komunikasi"Â yaitu merupakan gejala tanda, kode, interaksi, estetika, komunikasi. Pada teori kedua ini memiliki sifat pragmatis yaitu praktis dan dapat berguna bagi umum serta lebih mengutamakan kepentingan umum.
Umberto Eco membagi semiotika komunikasi menjadi 8 komponen, yaitu :
1. Sumber atau source
Dalam teori produksi tanda, Eco menyatakan bahwa saat seseorang menuturkan atau mengucapkan kata-kata, ia harus terlihat dalam sebuah proses produksi tanda yang melibatkan berbagai lapisan pekerja (labor). Lapisan pekerja ini menyeleksi, dan menyusun tanda dengan cara dan aturan main tertentu. Dalam proses komunikasi, ekspresi yang dihasilkan para pekerja tanda itu harus berwujud dalam serangkaian tanda yang bisa diterima orang lain.
2. Pengirim atau transmitter
Di dalam teori pemikiran Eco, pengirim adalah sarana yang memainkan peran dalam mengkomunikasikan keadaan air di bendungan terhadap ke komponen berikutnya dan kemudian dilanjutkan sampai di tempat tujuan atau destination. Pengirim atau transmitter meruapakn sebuah dalam bentuk perangkat sensor yang bisa mengirim sebuah signal secara otomatis . Sebuah pengirim atau transmitter dapat mengetahui dengan tepat sebuah keadaan karena pengirim berinteraksi secara langsung dengan situasi yang dihadapi. Maka, tanpa adanya transmitter atau pengirim tujuan atau destination tidak akan pernah tahu kondisi apa yang sedang dihadapi.
3. Sinyal pengirim atau gel suara