Dari aspek ekonomi, pelaku MBA biasanya masih sangat muda dan masih terlibat dalam jenjang pendidikan SMA, sehingga menimbulkan ketidaksiapan dalam mencari pekerjaan dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Sementara dampak negatif perilaku married by accident juga dirasakan oleh orang lain disekitarnya. Generasi muda dapat mencontoh perilaku married by accident yang dilakukan oleh temannya. Sehingga married by accident ini dapat meluas di kalangan anak muda. Semakin banyaknya kasus MBA dapat mengakibatkan rusaknya mental anak -- anak muda Indonesia yang berujung kepada sikap mewajarkan perilaku married by accident.
Namun meskipun menimbulkan banyak dampak negatif, peristiwa married by accident masih terus terjadi sampai saat ini.Â
Solusi pencegahan agar kasus married by accident tidak terus terjadi, menurut saya adalah dengan memperbanyak film -- film bertemakan edukasi seksual seperti "dua garis biru" dan yang lainnya menjadi tontonan yang wajib ditonton bagi anak SMA di sekolah dan mendapat bimbingan guru. Sehingga anak muda mengetahui betul resiko yang ditimbulkan akibat married by accident.Â
Selain itu, untuk solusi yang diberikan kepada pelaku MBA adalah dengan memberi semangat dan pengarahan tentang segala hal yang berhubungan dengan merawat bayi dan menjalankan rumah tangga. Pemberian semangat dan arahan ini diperlukan agar pelaku MBA tidak patah semangat yang dapat berujung dengan bunuh diri, serta dapat memperbaiki kehidupan rumah tangga kedepannya.
ReferensiÂ
Skripsi
Davista, Yosi. 2020. FENOMENA MARRIED BY ACCIDENT (Studi Tentang Sikap
Masyarakat Desa Renah Semanek Kecamatan Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah). (Bengkulu : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu)
Jurnal
Fadli, M. 2016. PERAN AGEN SOSIALISASI DALAM PEMBENTUKAN PERILAKU