Tentu orangtua dan keluargamu bangga terhadap apa yang telah kamu wujudkan. Aku ingin mengatakan selamat untuk kamu wahai diriku karena telah berhasil meraih cita-cita yang selama ini didambakan. Perjuangan yang luar biasa dan akhirnya mampu untuk mewujudkannya. Jangan lupa bersyukur kepada Allah SWT , juga berterima kasihlah kepada ayah dan ibu yang setiap hari mendo'akan serta selalu mendukung perjuanganmu.Â
Lalu, beberapa pertanyaan yang ingin aku ajukan nanti kepadamu wahai diriku. Pertama, bagaimana perasaanmu hari ini? Tentunya kamu lebih bahagia dari aku yang hari ini sedang menuliskan surat untukmu. Kedua, bagaimana rasanya menjadi seorang guru? Ketiga, apakah menyenangkan atau menjengkelkan karena menghadapi kelas dengan latar belakang siswa yang beragam? Semoga itu bukan sesuatu hal yang menjadikan persoalan yang rumit bagimu.Â
Jangan galak-galak kalau jadi guru nanti di khawatirkan muridnya malah malas dan tidak mau belajar denganmu. Jadilah guru yang disenangi muridnya buatlah muridmu mematuhi perintahmu tapi perintah yang positif. Selamat juga untuk kamu wahai diriku karena mungkin kamu telah di dampingi oleh seseorang yang menjadi pilihan kamu untuk menjadi imam bagi dunia dan akhiratmu. Â
Hmmm... rasanya pasti tidak bisa diungkapkan, hanya rasa haru yang ada dibenakmu nanti. Terharu karena impian yang selama ini diinginkan dan diperjuangkan, akhirnya dapat membuahkan hasil. Dan terharu karena kamu membaca surat ini mengingatkan kamu dengan perjuanganmu saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H