Mohon tunggu...
Markus Kristiyanto
Markus Kristiyanto Mohon Tunggu... Sales - Anak Bangsa

Membaca jadi tahu Menulis jadi paham Bertindak jadi terampil ...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Profit is The King but Cash is The King Kong

18 Mei 2020   06:09 Diperbarui: 18 Mei 2020   06:28 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjemahan bebas dari Profit is The King but Cash is The King Kong adalah Keuntungan adalah  Sang Raja tetapi Uang Tunai adalah Sang King Kong. Terjemahan filosofisnya: "Keuntungan adalah sangat penting, tetapi uang tunai adalah kekuatan".  

Dapat disimpulkan, kata-kata tersebut dimaksudkan bahwasanya dalam pelaku bisnis mengejar profit  jangan sampai kehilangan seluruh uang tunainya. Harus selalu ada dana yang setiap saat dapat digunakan.

Perlu dipahami bahwa uang tunai adalah dana yang dapat digunakan setiap saat jika dibutuhkan.  Tidak peduli dana ini dalam bentuk apa dan dimana, selama bisa langsung digunakan, maka itulah uang tunai yang dimaksud.  

Sedangkan profit adalah sejumlah dana yang dihasilkan dari penjualan dalam periode tertentu yang sudah dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan biaya-biaya yang dikeluarkan.

Mana yang lebih penting antara profit dan cash?

Keduanya penting! Raja boleh berkuasa tetapi bila sang King Kong marah dan memukul sang raja, maka sang raja pasti akan kalah juga. Artinya, di dunia bisnis para pelaku bisnis memang harus bin mesti untuk mencari profit tetapi juga justru harus lebih memperhatikan cash flow.  

Mungkin saja sebuah bisnis masih bisa bertahan bila tidak profitable, selama masih ada cash untuk menjalankan bisnisnya.  Namun jikalau sebuah bisnis tidak mempunyai cash lagi, saat tidak punya uang lagi untuk membayar supplier, untuk membayar gaji karyawan, untuk membayar cicilan utang apakah sebuah bisnis masih bisa hidup? Bisnis bisa saja langsung tutup, alias bangkrut bila tidak punya cash flow yang sehat. 

Jadi, Cash is The King Kong adalah kata-kata yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah untuk memberitahu bahwa mempunyai uang tunai lebih penting dibandingkan semata mata mengejar keuntungan,  Profit is The King.

Pada dasarnya, konsep cash flow mesti dipahami dan dijalankan oleh para pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya.  Cash flow merupakan sebuah siklus keuangan di dalam unit usaha di mana pelaku bisnis memanfaatkan uangnya  untuk bisa mendatangkan sejumlah sumber daya bagi usahanya tersebut.

Di dalam praktiknya, berbagai sumber daya inilah yang kemudian pelaku bisnis manfaatkan kembali untuk kegiatan produksi dan menghasilkan berbagai produk yang akan dijual kepada para konsumen. 

Dari kegiatan penjualan tersebut, pelaku bisnis akan mendapatkan sejumlah hasil penjualan dan keuntungan bagi unit usahanya, yang kemudian akan dibelanjakan kembali untuk membeli berbagai sumber daya bagi unit usahanya.

Selanjutnya pelaku bisnis melakukan kembali kegiatan produksi, penjualan, dan seterusnya secara berulang. Siklus inilah yang akan tetap berjalan di dalam perusahaan secara kontinu. Jika dicermati dari kegiatan yang berlangsung di dalam unit usaha, akan ditemukan  dua jenis cash flow sekaligus di sana, yakni:

  • Cash Inflow

Adalah segala bentuk dana  yang masuk ke dalam unit usaha dan menjadi pemasukan yang akan menambah aset unit usaha tersebut. Hal ini meliputi beberapa bentuk, di antaranya uang hasil penjualan produk, piutang yang telah dicairkan, pinjaman bank, bunga yang didapatkan dari investasi, dan sejumlah tambahan modal dari luar (investor).

  • Cash Outflow

Adalah semua dana yang dikeluarkan dari unit usaha yang dimaksudkan untuk mendukung berbagai kegiatan di unit usaha itu sendiri. Cash outflow terdiri dari berbagai bentuk, seperti uang belanja unit usaha untuk memenuhi bahan-bahan baku yang dibutuhkan, dana untuk membayar gaji karyawan, dana untuk membayar sejumlah tagihan yang masuk, dana untuk membeli berbagai peralatan (aset) yang baru bagi unit usaha, biaya bunga utang cicilan, biaya pajak, dan yang lainnya.

Manajemen cash flow akan sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan unit usaha dalam rangka untuk menyeimbangkan cash inflow dengan cash outflow yang terdapat di dalam unit usaha tersebut.

Dalam menjalankan usahanya bisa saja pelaku bisnis mengalami ketidak seimbangan neraca antara pendapatan bisnis dengan pengeluaran yang mesti ditanggungnya. Kondisi seperti ini menimbulkan apa yang disebut dengan cash flow gap, yakni kondisi dimana keuangan unit usaha tidak mencukupi untuk menutup berbagai pos pengeluaran yang terjadi di dalam unit usaha. 

Bukan karena kondisi unit usaha  buruk atau tidak mendapatkan sejumlah keuntungan, tetapi kondisi tersebut sering kali terjadi akibat tidak sesuainya waktu pembayaran dari konsumen terhadap jatuh tempo pembayaran sejumlah tagihan yang dimiliki unit usaha, manajemen cash flow tidak berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi keseimbangan antara cash inflow dan cash outflow usaha.

Hal seperti ini tentu akan sangat buruk dan bisa saja menimbulkan sejumlah masalah di dalam kegiatan unit usaha. Bisa saja mitra atau kolega bisnis beranggapan bahwa unit usaha  tersebut tidak meyakinkan untuk dapat membayar tagihan yang ada sehingga kerja sama dengan mereka menjadi tersendat atau bahkan terputus. Jika kondisinya seperti ini, kegiatan produksi bisa saja terganggu atau bahkan terhenti.

Sangat penting untuk selalu memastikan bahwa unit usaha memiliki sejumlah dana yang mencukupi untuk membayar semua tagihan tepat pada waktunya. Bahkan, meskipun sejumlah pemasukan belum diterima perusahaan dari para konsumen. 

Jika ternyata dana pada periode sebelumnya dan dana pada periode berjalan tidak dapat diandalkan untuk kebutuhan tersebut, maka pelaku bisnis mesti  mencari alternatif dana lain di luar dana yang dimiliki unit usaha. 

Untuk kebutuhan ini, sebagian besar pelaku bisnis pada umumnya akan memilih pinjaman jangka pendek dari bank sebagai alternatif terbaik. Sejumlah dana pinjaman ini akan membantu pelaku bisnis untuk tetap memiliki sejumlah dana di dalam perusahaan. Dengan begitu, berbagai kewajiban unit usaha bisa terbayar dengan baik dan tepat waktu.

Dengan tingkat persaingan bisnis yang makin sengit seperti saat ini menuntut para pelaku bisnis berusaha sekuat daya mempertahankan dan mengembangkan bisnisnya. 

Salah satu strategi yang mereka sering gunakan dalam merebut hati konsumen adalah menggunakan teknik banting harga. Sebenarnya selain bertujuan ingin merebut  pasar yang lebih luas atau mengejar omset penjualan, mereka juga berharap  segera mendapatkan  instant  money yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi jika terjadi cash flow gap seperti penjelasan diatas.

Mereka beranggapan bahwa daripada mengajukan kredit ke bank yang prosesnya ribet,  bunganya mencekik dengan disertai sejumlah jaminan, mendingan memutar produk fast moving (dari supplier biasanya malah bebas bunga dan tanpa  jaminan) yang banyak dicari konsumen dengan cara banting harga supaya mendapatkan segera instant money yang dibutuhkan. 

Porsi keuntungan yang seharusnya mereka peroleh sengaja dikurangi bahkan mungkin dibuang dan dianggap saja sebagai kompensasi tanggungan bunga plus jaminan yang seharusnya mereka hadapi jikalau mereka mesti pinjam dana ke bank 

Praktik-praktik bisnis seperti ini sepertinya sudah menjadi tren terutama di sebagian kalangan pelaku  bisnis ritel. Perilaku bisnis seperti ini dapat menjadi indikator kurang sehatnya kondisi keuangan  suatu unit usaha dan sekaligus dapat menjadi warning bagi para mitra atau koleganya dalam berhubungan dengan unit usaha yang melakukan praktik-praktik bisnis seperti ini. 

Praktik-praktik banting harga bukan hanya dapat merusak sistem persaingan bisnis yang sehat (salah satu akibatnya adalah terjadinya perang harga/price war) tetapi juga bisa berpotensi merusak Branding produk yang susah payah dibangun sebelumnya oleh produsen atau prinsipalnya.

Selamat Berkarya dan Tetap Semangat!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun