Mohon tunggu...
Humaniora

Gemar Membaca Lahirkan Karya

5 Oktober 2017   09:48 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:08 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kupuku

Begitu siswa mulai tertarik buku, penulis bersama siswa ke samudra yang lebih luas yaitu perpustakaan. Kegiatan Kupuku (Kunjungan ke perpustakaanku) di kegiatan awal penulis lakukan dengan memberi kesan pertama yang menggoda.  Kesan itu penulis awali dengan memperkenalkan mereka  dengan tata tertib perpustakaan, kewajiban mengisi buku kunjungan, perkenalkan dengan letak buku, cara menaruh buku jika sudah selesai di baca, cara meminjam dan mengembalikan buku kepada petugas. Semua itu dipraktikkan  siswa secara langsung.

Penulis juga memperkenalkan jenis-jenis buku fiksi dan nonfiksi. Selanjutnya siswa penulis beri kebebasan untuk menikmati buku-buku di perpustakaan. Waktu yang membatasi mereka untuk berkunjung menjadikan siswa merasa kurang dan ingin berkunjung lagi. Selanjutnya siswa diberi kewajiban  mengunjungi perpustakaan minimal seminggu sekali.

Siswa yang rajin berkunjung untuk membaca atau meminjam buku mendapat reward dari guru. Ternyata cara ini sangat tepat penulis lakukan. Bahkan untuk beberapa waktu petugas perpustakaan sampai kewalahan melayaninya. Akhirnya penulis menjadwalkan ada yang berkunjung pagi dan ada juga yang siang.

Sami Saka

Semakin banyak mereka membaca mereka akan semakin merasa haus buku. Penulis beri mereka kebebasan membaca di setiap kesempatan, saat istirahat, saat ada waktu luang, atau dimanapun mereka berada. Untuk mengembangkan pengalaman mereka dalam membaca buku, penulis memberi tugas menulis Sami Saka (Satu Minggu Satu Karya). Siswa wajib membuat karya satu minggu satu karya, karya tersebut berupa puisi atau cerita. Cerita yang mereka tulis adalah pengalamani kegiatan di sekolah dalam satu minggu yang paling berkesan. Karya tersebut ada yang ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa.

Untuk memotivasi kemauan mereka menulis, penulis mewajibkan siswa membaca buku-buku karya penulis, di antaranya beberapa kumpulan cerpen, novel, buku catatan perjalanan, buku kumpulan puisi,  buku pengayaan,  dan buku-buku pelajaran. Buku-buku yang penulis susun terinspirasi dari pengalaman belajar bersama siswa. Beberapa buku yang penulis susun pernah memperoleh kejuaraan pada kompetisi tingkat nasional.

Penulis tanamkan pada diri siswa bahwa semua orang bisa berkarya.  Seperti dikatakan Arswendo Atmowiloto dalam bukunya Mengarang itu Gampang (2013) bahwa mengarang itu bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang tua, bahkan pensiunan. Seperti naik sepeda atau berenang sekali menguasai bisa seterusnya. Tak akan lupa atau menjadi tidak bisa yang diperlukan hanyalah mengenal unsur-unsur dalam mengarang.

Keabadian karya mereka akan menjadi momen yang sangat spesial jika penulis mampu memberi penghargaan. Semua karya siswa diberi penghargaan. Salah satu cara yang penulis lakukan untuk memberi penghargaan adalah mengumpulkan karya terbaik siswa menjadi satu, dalam satu jenis yang sama contohnya jenis puisi atau cerita. Kumpulan karya tersebut diketik. selanjutnya diterbitkan dalam bentuk buku. Selama penulis mengajar di kelas VI SD Tawang Mas 01, sudah menerbitkan tiga buku kara siswa yaitu kumpulan puisi, kumpulan cerita pengalaman berbahasa Indonesia, dan kumpulan cerita pengalaman berbahasa Jawa.

Kejutan yang luar biasa ini akan memberikan pelajaran bagi mereka untuk menghargai hasil karya sendiri dan orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri, kebanggaan yang tak ternilai harganya, dan sebagai kenangan yang akan selalu abadi. Kebanggaan juga tidak hanya datang dari siswa tetapi juga dari orang tua, guru, dan sekolah. Di samping itu buku karya tersebut akan menjadi tambahan koleksi buku di perpustakaan sekolah maupun di sudut baca kelas.

Pakuku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun