Namun, orang tua saya juga bukan dari keluarga yang agamis, lebih pada Islam KTP (alhamdulillah sekarang sudah berubah dan mau sholat dan puasa).
Alhasil, pas masih kecil saya pun melakukan ibadah bukan karena kesadaran dan kebutuhan, tapi lebih pada proses ritual dan rutinitas saja. Saya puasa karena lingkungan sekitar saya juga berpuasa. Saya sholat karena takut dosa dan masuk neraka. Itu aja sholatnya masih bolong-bolong.
Saya sih nggak tahu apakah teman-teman saya puasa beneran atau enggak. Saya juga sempat berpikir kalau mereka tuh kayak saya yang kadang-kadang suka 'mokel' sambil sembunyi-sembunyi. Mokel itu membatalkan puasa di tengah waktu dengan sengaja.
Soalnya saya juga pernah mendapati teman saya bersendawa, saya  pikir dia kekenyangan. Kadang mereka puasa seharian tapi nggak ada lemes-lemesnya? Main kejar-kejaran sampai sore gitu, banyak keluar keringat tapi mereka kok nggak lapar dan haus.
Atau semata-mata ini hanya praduga tak bersalah yang saya lontarkan kepada mereka? Mungkin saya sedang nyari teman yang nggak benar-benar berpuasa, hahaha. Kami memang ahli menyembunyikan fakta kok.
Atau ini adalah kebaikan Tuhan yang telah menutupi aib kami?
Jalan-jalan Selepas Subuh
Ada kebiasaan yang tidak pernah saya lupakan, yaitu jalan-jalan selepas subuh. Meskipun tidak setiap hari tapi saya dan teman-teman di kampung sering melakukannya.
Jadi setelah pulang dari musholla untuk sholat subuh, biasanya saya dan teman-teman (sekitar 3-4 orang) jalan-jalan di kampung. Melangkahkan kaki tanpa tujuan sambil bersenda gurau di jalan. Entah apa asiknya, pokoknya seru aja bisa tertawa bersama menceritakan omong kosong yang kami anggap menarik.
Ngabuburit di Musholla
Saya juga rindu ngabuburit bersama teman-teman di musholla. Biasanya akan ada yang mengantar takjil ke musholla, inilah yang kami tunggu. Hehehe
Takjil sederhana berupa kolak, es buah, buah segar, ataupun gorengan sangatlah kami nanti. Menyerbu takjil beramai-ramai sangat menyenangkan. Padahal belum tentu kami benar-benar berpuasa loh. Hahaha.
Tarawih dan Tadarus Bersama, Lanjut Main Sampai Malam
Kapan lagi bisa keluar malam kalau tidak bulan Ramadhan. Anak kecil nggak boleh keluar rumah malam-malam selain ke musholla, gitu kata kakek saya.