Mohon tunggu...
ENI  Rahayu
ENI Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, content writer

Teacher, Blogger, Mompreneur, Writer bundadzakiyyah.com | bundaeni.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Khas Ramadan Sebelum Pandemi yang Kurindukan

16 April 2021   21:18 Diperbarui: 16 April 2021   21:21 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpul bersama saat Lebaran (dok.Pribadi)

Tahun ini adalah Ramadan kedua dalam pandemi. Padahal saya sangat berharap tahun ini bisa kembali seperti bulan Ramadan sebelumnya saat belum ada virus.

Tahun ini juga tahun ketiga Ramadan tanpa Mama mertua. Ya, sejak akhir tahun 2018 Mama terkena serangan stroke dan lumpuh. Mama pun tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.

Rasanya sedih dua kali karena biasanya menjelang bulan suci puasa Mama memiliki aktivitas rutin yaitu bersih-bersih rumah.

"Sudah kebiasaan," ucap Mama saat saya tanya kenapa kok sebelum puasa pasti bersih-bersih.

Sebagai menantu  yang baik saya pun membantu Mama bersih-bersih rumahnya yang cukup luas. Maklum, di desa.

Namun, sekarang hanya kenangan yang tersisa. Sudah tidak ada lagi wanita rajin dan cekatan yang membersihkan rumah menjelang puasa. Bukan berarti saya nggak mau bersih-bersih ya, hehehe. Biasanya saya membersihkan rumah saatu sudah ada waktu luang ^_^

Bukan cuma itu yang saya rindukan di Ramadan tahun ini. Ada kegiatan lain khas Ramadan yang sangat ingin saya jumpai, yaitu:

Ngabuburit Sambil Berburu Takjil

Ngabuburit adalah kegiatan menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa saat Ramadan. Biasanya kegiatan ngabuburit saya lakukan bersama anak-anak dengan jalan-jalan ke sawah belakang rumah. Kegiatan lainnya adalah mendatangi pasar kuliner sambil berburu takjil.

Saya senang melihat-lihat orang jualan takjil meski tidak selalu membelinya. Kadang beli tapi malah tidak termakan, biasalah kalau lagi puasa gitu kayak pengen beli ini dan itu tapi saat berbuka sudah kenyang. Padahal kan buang-buang makanan itu teman setan, huhuhu.

"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanandan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat inkar kepada tuhannya" (QS. Al-Isra', Ayat 26-27).

Hayo, siapa yang gitu juga?

Tapi sekarang suasananya berbeda. Dulu di tempat saya selalu ramai orang jualan takjil sedangkan sekarang sepi. Selain menghindari keramaian, mungkin masyarakat sudah lebih bijak dalam menggunakan uang. Tahu sendiri kan kalau pandemic juga mempengaruhi perekonomian.

Kasihan juga melihat penjual takjil yang tidak seramai dulu pembelinya. Tapi ya mau gimana lagi? Saya pun harus lebih bijak dalam menggunakan uang.

Buka Bersama Keluarga

Buka bersama teman komunitas (dok.ribadi)
Buka bersama teman komunitas (dok.ribadi)

Suami saya punya lima saudara yang kalau Ramadan gini biasanya pulang beberapa hari sekedar buka bersama orang tuanya. Sebelum Mama sakit rumah yang saya tinggali (alias rumah mertua) selalu ramai.

Saya pun biasanya buka bersama keluarga saya di Malang. Anak Ibu (5 orang) plus menantu dan cucu akan berkumpul bersama di rumah Ibu.   

Tahun ini kita semua harus bersabar. Meski tidak bisa buka puasa bersama keluarga tapi Alhamdulillah Allah SWT senantiasa melimpahlan berkah dan rahmadNya.

Bikin Kue Lebaran

Saya memang tidak ahli membuat kue tapi setiap tahun saya bikin kue lebaran, seperti nastar, kue kacang , dan semprit. Mama mertua saya ahli bikin kue, sampai-sampai menjelang lebaran tuh pasti bikin kue buanyak agar anaknya yang mudik bisa bawa kue bikinan mama.

Tapi tahun ini lagi-lagi harus bersabar dan lebih banyak di rumah lantaran pandemic. Padahal sudah rindu sekali bikin kue bersama Mama.

Mudik menjelang lebaran

Mudik menjelang lebaran adalah hal yang penting dilakukan oleh sebagian orang. Terlebih para perantau yang jauh dari tempat asalnya. Tetapi sekarang mudik dilarang sebagai salah satu cara menghindari penyebaran virus covid.

Pun di keluarga suami saya yang saudaranya pada ikut suami keluar kota. Saat ini tidak ada yang mudik karena mematuhi ketentuan dari pusat.

Meskipun begitu kami tetap bersyukur walau tidak bisa mudik. Memang keluarga adalah yang utama dan sangat penting. Tapi kesehatan juga tidak bisa diremehkan. 

Stay healthy ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun