Karena bagaimanapun, suami itu maunya dituruti dan dipatuhi istri.
Bayangkan kalau kita sering berusaha menasihati suami dengan cara tadi, sedangkan di kantornya ada karyawati genit yang sok-sokan penurut dan patuh sama suami Bunda.
Risikonya terjadi perselingkuhan akan makin tinggi.
Lalu gimana dong, caranya ngasih masukan ke suami?
Nah, suami itu sebenarnya mau-mau aja menerima masukan kita, ketika dia sudah punya rasa trust dan rasa nyaman ke kita. Karena itu, kuncinya bikin suami nyaman dulu sama kita.
Yang kedua, kalau Bunda ingin menggunakan ustadz terentu sebagai rujukan, pastikan dulu bahwa suami sudah TRUST sama ustadz tersebut.
Jadi nggak asal comot: kata ustadz fulan begini, kata ustadzah fulanah begitu, kata orang ini begini, kata orang itu begitu..
Lihat dulu, siapa yang Bunda jadikan contoh ke suami.
Kalau orang yang Bunda jadikan rujukan ini sudah pas di hati suami, dipercaya suami, itu insya Allah gampang sekali buat kita para istri untuk mengarahkan suami.
Kita tinggal bilang aja, "Yah, ayah udah pernah dengerin ceramah kyai A tentang rumah tangga belum? Gimana Yah itu penjelasannya?"
Catat kata kuncinya: "Gimana Yah penjelasannya?"Â