So, saya masih harus trial n error beberapa resep untuk menemukan roti yang pas untuk saya jual. Membuat formula dan takaran yang tepat, plus berlatih membentuknya menjadi cantik.
Selama ini, kelinci percobaannya sih keluarga. Kalau mereka mahu selalu akan bilang enak dan lembut. Tapi kalo orang lain, belum tentu kan?
Sekali waktu, adik ipar datang saat saya sedang mencoba membuat roti untuk kesekian kalinya. Saat ia mencoba roti buatan saya, "mbaaa, ini enak banget rotinyaaa, lembuuut"
Dan suami dong langsung nyamber, "tuh kan kamu dibilamgin ga percaya"
Hahaha, iya deh, saya memang ga cuma butuh meningkatkan keahlian mempercantik tampilan rotinya, tapi juga meningkatkan keberanian buat "menjual".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H