Misalnya, pengujian IQ untuk menghitung kecerdasan diperlihatkan dalam bentuk angka-angka (kuantitatif) dan untuk menggambarkan kemampuan kognitif atau kecerdasan seseorang (kualitatif).
Contohlainnya kemampuan bayi dalam menggenggam, duduk, berdiri dan lain sebagainya.
2. Berdasarkan penglihatannya atau tampak dari luar.
Pertumbuhan dapat dilihat langsung  secara fisik tanpa perlu pengamatan yang mendalam. Misalnya baju yang sudah tidak muat lagi, karena badannya mengalami pertumbuhan semakin besar.
Sedangkan Perkembangan tidak dapat dilihat secara fisik atau kasat mata, tetapi hanya dapat diidentifikasi dari kenampakan dalam. Misalnya anak usia 1 tahun sudah mulai bisa berdiri, usia 4 tahun sudah bisa mencoret coret dan lain sebagainya.
3. Berdasarkan proses dan batasnya
Pertumbuhan mengalami proses yang cepat di awal usia dan dapat terhenti saat mencapai usia remaja atau matang. Misalnya, pertumbuhan tulang atau tinggi badan akan selesai di usia akhir remaja.
Sedangkan perkembangan prosesnya terjadi seiring berjalannya waktu, tidak dapat dibatasi dengan usia dan akan terus berlangsung hingga seumur hidup. Misalnya, kemampuan otak dalam mempelajari hal baru, menyimpan dan berkreasi dapat terus berkembang.
4. Berdasarkan keterulangannya
Pertumbuhan bersifat irreversible atau maksudnya tidak dapat terulang. Misalnya seperti pertumbuhan tinggi badan, tidak mungkin akan terulang jika sudah mencapai waktu tertentu.
Sedangkan Perkembangan bersifat reversible atau maksudnya dapat terulang.
Misalnya seperti kemampuan berfikir, kemampuan memecahkan masalah dan lain sebagainya.
Selain itu Pertumbuhan biasanya berfokus hanya pada satu aspek saja yaitu aspek fisik saja, sedangkan perkembangan biasanya berfokus pada 6 aspek yaitu meliputi Nilai Agama dan Moral, Fisik Motorik, Bahasa, Kognitif, Sosial Emosional dan juga Seni.