Mohon tunggu...
Humaniora

Ketika Tontonan Tidak Bisa Menjadi Panutan, Peran Orang Tua Sangat Dibutuhkan Dalam Hal Pendidikan

13 Juli 2018   20:22 Diperbarui: 13 Juli 2018   20:34 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Muhammad Taufiqul Huda)

 Perkembangan teknologi semakin maju dan terus berkembang,terutama perkembangan dalam dunia maya dan juga perkembangan perfilman atau sinema yang selalu muncul dalam saluran televisi anda semua.Begitu juga dengan perkembangan pola berfikir anak dalam menangkap pesan-pesan yang terkandung dalam sebuah tontonan yang sering mereka lihat,bahkan mereka praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

            Berbicara tentang sebuah tontonan dan panutan,penulis merasa kedua istilah tesebut telah terbalik dari segi pemaknaan yang sebenarnya.Kita semua tahu saudara-saudara,bahwa tontonan merupakan suatu hiburan atau cara diri untuk mendapatkan informasi lebih dari apa yang kita lihat.

Suatu hiburan yang sangat digemari akan membawa dua dampak bagi kehidupan yaitu dampak positif dan dampak negatif,tetapi semua itu tergantung bagaimana cara kita agar selalu pandai dalam menyaring informasi yang kita dapat,sebab saat kita salah dalam pengambilan persepsi tentang suatu tontonan maka tontonan tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi pola berkir kita dalam kehidupan sehari-hari.

 

            Untuk mngatasi hal yang tidak diinginkan dari dampak tontonan yang tidak bisa menjadi panutan,maka peran orang tua dan keluargalah sangat dibutuhkan dalam proses menuju keberhasilan anak-anaknya dalam dunia pendidikan.Karena tidak sedikit orang tua bahkan keluarga membiarkan anaknya menonton suatu acara yang mana acara tersebut tidak sesuai dengan umurnya,hal ini jika dibiarkan maka pola berfikir anak dalam hal pendidikan secara tidak langsung akan terganggu dan tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang ada.

 

            Disini penulis akan memberikan beberapa cara agar sebuah tontonan bisa menjadi tuntunan bagi dunia pendidikan,terutama pendidikan anak.

 

1.Menjaga

 

            Orang tua yang baik akan selalu menjaga dan melindungi buah hatinya dari berbagai macam ancaman,terutama ancaman dari sebuah tontonan yang tidak bisa menjadi panutan.Disini peran orang tua dan juga keluarga sangat dibutuhkan dalam hal menjaga buah hatinya,agar tidak terjerumus kedalam jurang yang tidak diinginkan akibat dari tontonan yang tidak sesuai dengan keadaan pola berfikir anak.

Orang tua harus pandai-pandai dalam menjaga dan juga memilihkan mana sih tontonan yang layak menjadi panutan dan mana sih tontonan yang layak untuk ditinggalkan.Sekarang sudah banyak stasiun televisi yang mencantumkan tanda bahkan sebuah kode tentang batasan umur bagi yang menonton,mungkin dengan cara mengetahiu batasan umur yang telah dicantumkan dalam sebuah stasiun televisi tersebut akan memudahkan orang tua dalam memilih dan memilah tontonan yang layak untuk dijadikan panutan anaknya dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam dunia pendidikan.

 

2.Mendukung Kemampuan Anak

 

            Hal yang paling utama dan utama adalah mendukung kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh seorang anak,dengan cara ini anak akan merasa diperhatikan dan disayang.Kesuksesan yang didapatkan anak pada umumnya,mereka mendapatkan sebuah dorongan motivasi yang lebih dari orang terdekat mereka terutama kedua orang tua dan juga keluarga.Sebagai orang tua yang bijak,orang tua harus pandai-pandai dalam mencarikan sebuah tontonan bagi perkembangan dan juga kemampuan yang dimiliki oleh anaknya.

Contoh saja,jika seorang anak mencintai tentang permainan sepak bola,orang tua yang bijak akan mencarikan sebuah saluran televisi yang berhubungan dengan dunia sepak bola,tetapi perlu diketahui bagi para orang tua dalam proses menonton hal tersebut,perlu adanya yang namanya pendampingan dan juga pengawasan,supaya apa,supaya apa yang ditonton anak tersebut bisa menjadi hal yang positif dalam kegiatan kesehariannya.

 

3.Menguatkan Rasa Keimanan Anak

 

            Agama merupakan suatu kebutuhan,bahkan menjadi kepribadian diri seseorang dalam menjalankan kehidupan,iman yang kuat akan menjadikan diri anak menjadi diri yang mandiri dan juga mengetahui mana tontonan yang layak untuk ditiru dan mana yang tidak layak untuk diburu.Peran orang tua dalam hal menguatkan rasa keimanan pada diri anak sangat dibutuhkan,anak tidak akan mengetahui mana hal yang baik dan mana hal yang buruk tanpa adanya bimbingan dari orang tua dan juga keluarga.

Dengan cara mengajarkan agama yang baik dan benar maka anak secara tidak langsung akan dapat memilih dan memilah mana tontonan yang layak dijadikan sebuah panutan.Agar rasa keimanan anak terus meningkat tidak mungkin orang tua berperan sendiri dalam hal itu,mungkin dengan cara menyekolahkan ke suatu lembaga yang berbasis agama atau bisa dibilang dunia pesantren,maka rasa keimanan anak akan terus bertambah.Sebab setiap rasa keimanan yang bertambah akan menjadikan diri anak menjadi diri yang sholih sholihah dan juga pandai dalam memilih tontonan yang layak mereka jadian sebuah panutan dalam menjalani kehidupan.

 

4. Peran Sekolah Bagi Para Anak

 

            Kita sudah mengetahui bahwa yayasan maupun sekolah merupakan lingkungan keduannya anak setelah lingkungan keluarga,dimana disinilah tempat anak untuk berinteraksi dengan sesama teman,guru,masyarakat sekitar dan juga tempat untuk mengembangkan kemampuannya.Sekolah,selain sebagai lembaga pendidikan,juga sebagai media penunjang pembentukan ahlak dan juga karakter para anak.Dengan adanya peran sekolah sedikit banyak telah membantu dalam hal mengontrol rasa emosi pada diri anak.Jika kita melihat diluar sekolah,banyak para anak melaukan hal yang tidak mereka pantas lakukan (bebas melakukan apa yang mereka inginkan),lain halnya jika mereka masih disekolah,disini semua yang mereka lakukan akan terkontrol dengan baik dan terarah.Hal-hal yang bersifat negatif dapat dikurangi semaksimal mungkin saat anak masih dalam kontrol dari pihak sekolah,begitu juga hal-hal yang positif akan terus diberikan oleh sekolah tersebut,guna bekal masa depan dan juga mengembangkan kemampuan yang dimiliki anak didiknya.

 

Diantara ada beberapa langkah untuk mencapai kesuksesan yang haqiqi...

 

Berfikir ihlas dan positif,stabil menghadapkan diri kepada Allah dan Rasul-Nya

 

Berbaktilah kamu kepada orang tuamu dan juga gurumu

 

Catatlah ilmu yang kamu dapat meskipun sedikit

 

Sibukkan diri dengan hal yang berarti

 

Gemar dan cintailah membaca

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun