Sumber Daya Air yang Berlimpah: Banyaknya sungai dan sumber air tanah mendukung irigasi pertanian dan peningkatan produktivitas.
Dukungan Pemerintah dan Swasta: Kebijakan dan program pemerintah serta investasi sektor swasta membuka peluang baru bagi petani dan agribisnis.
Komoditas Unggulan:
Padi: Kalsel merupakan salah satu sentra produksi padi di Indonesia dengan varietas unggul seperti Ciherang dan IR64. Pada tahun 2023, luas panen padi mencapai 214.284 hektare dengan produksi 875.546 ton.
Jagung: Komoditas penting untuk pakan ternak dan bahan baku industri. Pada tahun 2023, luas panen jagung adalah 594 ribu hektare dengan produksi 2.548 ribu ton.
Karet: Karet alam dari Kalsel terkenal dengan kualitas tinggi dan diminati pasar internasional. Pada tahun 2022, luas panen karet adalah 271.969 hektare dengan produksi 198.193 ton.
Sawit: Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan utama dengan luas area tanam yang terus meningkat. Pada tahun 2023, luas panen kelapa sawit mencapai 51.670 ribu hektare.
Buah-buahan: Potensi besar untuk pengembangan buah-buahan tropis seperti durian, mangga, dan rambutan. Pada tahun 2023, produksi durian mencapai 38.178 ton, mangga 6.571 ton, dan rambutan 13.640 ton.
Tantangan Pengembangan Sektor Pertanian
Meskipun potensi besar, sektor pertanian di Kalsel menghadapi berbagai tantangan signifikan:
- Alih Fungsi Lahan: Peningkatan pembangunan industri dan perumahan menyebabkan berkurangnya lahan pertanian.
- Hama dan Penyakit Tanaman: Serangan hama dan penyakit yang tidak terkendali dapat mengurangi hasil produksi.
- Perubahan Iklim: Anomali cuaca dan perubahan iklim mempengaruhi pola tanam dan hasil pertanian.
- Akses Modal dan Teknologi: Keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi pertanian modern menghambat peningkatan produktivitas.
- Infrastruktur yang Tidak Memadai: Keterbatasan infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan fasilitas penyimpanan menghambat distribusi dan pemasaran produk pertanian.
Upaya Peningkatan Potensi