Mohon tunggu...
Bulan Saskiyah
Bulan Saskiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murattal Al-Qur'an sebagai Metode Penanganan Insomnia (Paham Kajian Psikoneuroimonologi)

12 Februari 2024   21:05 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:10 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Insomnia bisa menjadi manifestasi dari gangguan neurologis yang mendasarinya, seperti sindrom kaki gelisah, sleep apnea, atau ketidakseimbangan sirkadian.

  • Sakit Kepala dan ketidaknyamanan leher:

Beberapa kondisi neurologis, seperti migrain atau penyakit neurodegeneratif, dapat menyebabkan rasa sakit kepala dan ketidaknyamanan fisik yang mengganggu tidur.

  • Gangguan Mental:
  • Depresi dan Kecemasan:

Kondisi neurologis, seperti depresi dan kecemasan, memiliki dampak yang signifikan pada ritme tidur dan dapat menyebabkan munculnya insomnia.

  • Pemantauan Aktivitas Otak:

Teknik Polisomnografi, yang melibatkan pemantauan aktivitas otak selama tidur, dapat membantu mengenali  pola tidur yang tidak normal yang mungkin berhubungan dengan insomnia.

Penting untuk dicatat bahwa insomnia bersifat kompleks dan melibatkan berbagai faktor-faktor, seperti kebiasaan tidur, lingkungan tidur, dan aspek psikososial. Strategi penanganan insomnia dapat mencakup perubahan gaya hidup, terapi perilaku kognitif, dan penggunaan obat-obatan tertentu sesuai dengan indikasi medis. Jika seseorang menghadapi kesulitan tidur, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis, termasuk ahli neurologi, untuk menentukan penyebab spesifik.

  • Definisi Murattal Al-Qur'an 

Murattal merupakan istilah dalam bahasa Arab yang berasal dari kata "murattil," merujuk pada proses membaca atau melantunkan Al-Quran dengan penerapan tajwid yang akurat. Murattal Al-Quran mengacu pada pengucapan atau lantunan ayat-ayat Al-Quran yang mematuhi ketentuan tajwid, intonasi, dan makhorijul huruf (tempat keluarnya huruf) secara akurat. Pembacaan Murattal Al-Quran umumnya dilakukan oleh qari atau qariah, yaitu individu yang memiliki keahlian khusus dalam membaca Al-Quran dengan suara yang indah dan merdu, melibatkan keahlian tajwid yang tinggi (Widaryati, 2018 dalam Suryani, 2021).Top of Form Salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi efek dari terapi Al-Qur'an adalah dengan memutar rekaman audio atau video Al-Qur'an, idealnya dilakukan dalam rentang waktu tidak lebih dari 10 hingga 20 menit sebelum tidur. Baik pada siang maupun malam, hasil dari kondisi ini merangsang relaksasi otot-otot dalam tubuh, sehingga secara efektif mengurangi potensi gangguan tidur (Martini et al., 2018).

  • Dampak Murattal Al-Qur'an Terhadap Insomnia

Dampak Murattal Al-Qur'an dengan irama yang tenang terhadap insomnia dari perspektif psikologi dapat melibatkan kemampuannya untuk mengurangi produksi hormon stres. (Nadhifatus, 2018, sebagaimana dalam Iksan & Hastuti, 2020).

Menurut hasil studi yang dilakukan pada tahun 2015 oleh Abdurrachman dan Andhika, penggunaan Murattal sebagai pengganti terapi musik telah terbukti menjadi salah satu alternatif relaksasi  yang paling efektif bila dibandingkan dengan terapi musik. Hal ini disebabkan oleh  manfaat penggunaan terapi Murattal untuk relaksasi, yang mencakup peningkatan signifikan dalam kandungan alfa hemoglobin sebanyak 63,11%. Hal ini memiliki dampak positif dalam meningkatkan kemampuan tubuh untuk mencapai keadaan relaksasi, serta meningkatkan aktivitas fisik seperti berpikir positif dan ekspresi emosi yang sehat.

Dampak Murattal Al-Quran terhadap insomnia dari sudut pandang neurologi dapat dijelaskan melalui konteks patofisiologi mekanisme stimulasi auditori. Keterlibatan audio dalam sistem limbik serebral, seperti aksis hipotalamus, hipofisis, adrenal, dan kompleks amigdala, terjadi pada area pendengaran dan jalur saraf (sirkuit emosi). Stimulasi audio memicu respons psikofisiologis dengan memengaruhi sistem limbik, yang kemungkinan merangsang pelepasan hormon-hormon seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin di sinapsis, pada akhirnya mengurangi tingkat stres. (Pramesona, Taneepanichskul, 2018, sebagaimana dalam Iksan & Hastuti, 2020).

Dari sudut pandang kesehatan, dapat dijelaskan bahwa Murattal Al-Quran juga memiliki dampak positif, termasuk mengurangi kadar hormon stres, memicu pelepasan hormon endorfin alami, meningkatkan tingkat relaksasi, mengalihkan perasaan takut, cemas dan tegang, serta memperbaiki keseimbangan kimia tubuh. Dampak ini turut berperan dalam menurunkan tekanan darah,  melambatkan laju pernafasan, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak (Heru, 2008).

  • Metode Al-Qur'an Dalam Menangani Insomnia 

Salah satu metode yang diterapkan untuk menilai efek dari terapi Al-Qur'an adalah dengan memutar rekaman audio atau video Al-Qur'an, yang sebaiknya dilakukan dalam rentang waktu tidak lebih dari 10 hingga 20 menit sebelum tidur. Langkah ini dipilih karena individu yang menjalani prosedur ini akan lebih mungkin memasuki tahap NREM ketiga dan keempat tidur, baik pada siang maupun malam, akibat dari kondisi yang merangsang relaksasi otot-otot dalam tubuh, yang pada gilirannya meminimalkan potensi gangguan tidur (Martini et al., 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun