Mohon tunggu...
Bulan Saskiyah
Bulan Saskiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murattal Al-Qur'an sebagai Metode Penanganan Insomnia (Paham Kajian Psikoneuroimonologi)

12 Februari 2024   21:05 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh sebab itu, peneliti sangat menarik untuk mengkaji dan menyelidiki lebih dalam bagaimana Murattal Al-Qur'an dapat memberikan bantuan kepada individu yang sedang menghadapi masalah insomnia.

Berdasarkan konteks yang telah diuraikan, peneliti memunculkan permasalahan berikut:

  • Apa pengertian dari insomnia?
  • Bagaimana diagnosis insomnia?
  • Faktor apa saja yang mempengaruhi insomnia?
  • Apa dampak insomnia terhadap kualitas hidup dan kesehatan?
  • Insomnia dalam kajian neurologi?
  • Apa pengertian Murattal Al-Qur'an?
  • Bagaimana dampak Murattal Al-Qur'an terhadap kondisi insomnia?
  • Bagaimana metode Murattal Al-Qur'an dalam menangani insomnia?

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa Murattal Al-Qur'an memiliki potensi dalam mengatasi insomnia.

METODE 

Artikel ini dikaji oleh penulis dengan menggunakan metode kualitatif yang melibatkan analisis literatur. Tinjauan kajian literatur ini digunakan untuk memperoleh gambaran atau dasar yang membentuk landasan teori, kerangka berpikir, serta mampu digunakan dalam menentukan hipotesis mengenai penggunaan Murattal Al-Qur'an sebagai penanganan insomnia. Informasi diperoleh dari penggunaan jurnal akademik yang dapat diakses melalui Google Scholar (https://scholar.google.com). Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang diterapkan adalah triangulasi data, sesuai konsep yang dijelaskan oleh Sugiyono pada tahun 2015 (halaman 83). Triangulasi data merupakan suatu teknik pengumpulan data yang melibatkan dan mengintegrasikan berbagai sumber dan jenis data yang telah ada. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, mencakup artikel, jurnal, dan berbagai sumber yang relevan. Proses analisis data yang dilakukan bersifat induktif, menerapkan teknik analisis deskriptif dan reduksi data.

HASIL 

  • Pengertian insomnia

Insomnia, yang juga dikenal sebagai gangguan tidur, mengacu pada keadaan ketika seseorang mengalami kesulitan untuk memulai tidur. "DSM IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, 2000)", mendefinisikan insomnia sebagai kesulitan individu dalam memulai tidur, menjaga tidur, dan mengalami kualitas tidur yang buruk. Dalam buku "Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas PPDGJ III" tahun 2001, dijelaskan bahwa insomnia adalah suatu kondisi tidur yang tidak memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang berlangsung dalam periode waktu tertentu.  

Menurut Santoso (2003:15), World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan insomnia sebagai bagian dari "disoder of intiating and maintining sleeps (DIMS)," yang terbagi menjadi tiga kategori sebagai berikut: (1) Insomnia jangka panjang atau kesulitan tidur yang berlangsung hampir setiap malam selama tiga minggu atau lebih, umumnya diakibatkan oleh gangguan psikiatrik, konsumsi alkohol atau menyalahgunakan obat-obatan. (2) lnsomnia jangka pendek atau kesulitan kesulitan tidur yang terjadi hingga tiga minggu dan diakibatkan oleh trauma atau penyakit. (3) Insomnia sementara atau kesulitan tidur yang terjadi selama dua atau tiga hari dan dipicu karena  faktor eksternal.

Berdasarkan penelitian Menurut (Puspitasari, 2020), insomnia adalah keadaan di mana seseorang kesulitan untuk mendapatkan tidur yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan tidur yang singkat atau kesulitan untuk tidur.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Seoud, 2004), insomnia dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu insomnia sekunder dan insomnia primer. Insomnia sekunder merupakan jenis insomnia yang disebabkan oleh faktor medis, psikiatri, atau pengaruh substansi tertentu. Sementara itu, insomnia primer adalah tipe insomnia yang muncul akibat faktor psikologis.

Berdasarkan sejumlah definisi yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa insomnia merujuk pada kondisi dimana seseorang menghadapi kesulitan dalam memulai atau mempertahankan tidur, mengalami kualitas tidur yang rendah, dan menghadapi dampak negatif pada aktivitas sehari-hari akibat gangguan kualitas tidurnya.

  • Diagnosis Insomnia 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun