Lidah bercelat. Tajam dan sengatnya melebihi bencana
Laiknya firman pada sang takdir tentang suara kata pada bahasa
Sebatas isyarat petir pada hujan atau getir pikiran pertanda
Gempa dalam dada
Kekacauan di mataku adalah risau terpatri gemuruh dendam
Dan amarah gairah geram berumpat kalimat mesra
Terpoles beragam alas an-alasan gombal para pembual
Nikmatilah hai hati, resah risau yang berdesau
Biarlah berkelana sejauh pisau mengerat uraturat lehermu
Bersiaplah, takdir segera memasung celat lidah yang tercuat
Dan kau akan tahu bahwa yang dating adalah “kutukan”
Keboen Laras, 04 0ktober 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H