Mohon tunggu...
Bulan Maulida Islami
Bulan Maulida Islami Mohon Tunggu... Guru - Karyaku terbit di bahu arah mata angin selatan, dan mati sebagai mineral di bawah bumi

Dont put until tomorrow if you can do it now

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayang, Mengapa Engkau Tak Pamit?

15 Januari 2021   11:42 Diperbarui: 15 Januari 2021   11:45 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 "Ayah, aku dan anak-anak Sebentar lagi sampai, aku rindu dekapanmu" 

namun ku tunggu kabar hingga saat ini kau tidak menjawab telponku, mengapa?

kau pulang kemana?

kau menemui siapa?

hingga detik ini aku menunggumu, kau tak kunjung pulang untuk memelukku .

sayang, apa kau tersesat?

Mengapa berita-berita di televisi mengabarkan kau jatuh ke dasar laut?

Mengapa kau tidak memberitahuku? , bukankah kau tak bisa berenang?

Mengapa kau melepas jaket anak-anak? mengapa kau tidak mengabariku?

kau pasti menggigil disana,

kau pasti terluka disana,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun