Mohon tunggu...
Lana D. Wirasasmita
Lana D. Wirasasmita Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pengelana kehidupan masa lalu, kini, dan masa yang akan datang

memiliki ketertarikan pada hal ikhwal bernilai historis, termasuk seni dan budaya. Penikmat sastra dan musik klasik, penyuka barang antik namun tak hobi mengoleksinya, mendukung kearifan lokal demi tercipta harmoni semesta

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bos yang Baik Itu Telah Pergi dalam Senyap

27 Juli 2021   21:30 Diperbarui: 23 Agustus 2021   22:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tetapi bapak berpesan, tidak boleh menonton film yang lain, bapak hanya mentraktir “nobar” khusus film “PK”. Setelah kami menonton film ini, barulah kami tahu mengapa bapak meminta kami semua harus menonton film ini. Film ini sarat akan filosofi dan pesan moral. Pantas saja, bapak menonton film ini sampai berkali-kali.

Acara “nobar” film PK, adalah merupakan awal mula tradisi “nobar” di kantor kami dan terus berlanjut hingga tugas bapak berakhir secara resmi pada bulan Maret 2018. Sebenarnya ada misi khusus mengapa bapak menginisiasi acara “nobar” dengan seluruh staf kantor dan menjadikan “nobar” ini menjadi tradisi tahunan. Prasyarat untuk bisa “nobar” dengan bapak adalah filmnya harus film Indonesia, bukan film Hollywood, atau film asing lainnya. Dalam hal ini, “PK” adalah pengecualian. 

Bapak pernah bilang, bahwa dengan cara ini kita turut mendukung dan memajukan perfilman Indonesia. Selain itu juga demi lebih mempererat kebersamaan diantara staf dan direksi sendiri. Acara “nobar” adalah acara santai diluar jam kantor, dan melalui cara ini diharapkan hubungan interpersonal antara staf dan direksi menjadi lebih erat, tidak hanya sebatas hubungan kerja saja. 

Sebenarnya sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bapak sempat meminta saya menjadwalkan acara “nobar”. Namun saat itu, belum ada film Indonesia yang menarik untuk ditonton bersama, jadi acara nobar di tahun 2019 batal, sampai pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan bapak berpulang mengahadap Sang Khalik.

Bapak adalah sosok pribadi yang humble, hangat, santun, sabar dan juga humoris. Bapak bisa sangat tegas dan disiplin, namun di saat santai bapak juga senang berkelakar. Saya tidak pernah lupa kebiasaan bapak dalam menjelaskan sesuatu hal dalam bentuk analogi, sehingga dapat dengan mudah kami pahami. Berdiskusi dengan bapak sangat seru, topik yang dibahas pun beragam, mulai dari yang sangat serius sampai yang santai, termasuk gosip artis pun bisa diperbincangkan dengan bapak. 

Bapak telah mengajarkan banyak hal kepada kami, ada saja terselip filosofi dalam setiap topik perbincangan dengan bapak, mulai dari kerendahan hati, kejujuran, ketekunan, ketangguhan, hingga bicara cinta dan kasih sayang tak luput dari perhatian bapak. Bahkan, seorang teman yang sering turun ke lapangan meninjau program kerja dengan bapak sangat terkesan dengan pesan bapak yang disampaikan kepadanya, “banyak cara manis dan humanis untuk mengajak orang lain peduli dengan apa yang kita perjuangkan”. Bapak juga seorang negosiator yang hebat, ini diakui oleh kolega-kolega yang sering mendampingi bapak dalam berbagai pertemuan multipihak.

Kami rindu sholat berjamaah diimami oleh bapak. Dalam situasi yang membuat kita panik, bapak justru dapat menunjukkan ketenangan. Bapak sudah terbiasa dikelilingi oleh orang-orang yang mengasihi dan menyayangi bapak dengan tulus. Namun di saat-saat terakhir, justru bapak harus pergi dalam senyap, tidak ada yang menemani kecuali perawat dan dokter.

Tak terasa air mata masih menitik, mengenang semua kebaikan dan kenangan indah tentang bapak selama memimpin kantor ini, yang tak bisa diurai satu persatu di sini. Masing-masing dari kami memiliki kisahnya sendiri bersama bapak. Perhatian dan kepedulian bapak secara personal sungguh membekas di hati kami. Sesuai dengan nama pemberian orang tua, bapak selalu memberikan kesenangan dan kegembiraan bagi orang-orang di sekitarnya.

Kini, Bos Yang Baik itu telah pergi, Bos Terbaik yang pernah kujumpai. Selamat jalan pak Bos…, selamat melanjutkan perjalanan berikutnya menuju alam keabadian bersama Sang Pemberi Kehidupan dan mendapatkan singgasana terbaik di sana. 

Kami semua sungguh kehilangan bapak. Walau raga bapak tidak bersama kami lagi, namun jiwa, semangat serta semua nasihat bapak akan terus terpatri dalam ingatan kami, yang terbingkai dalam suatu memoar. Teriring doa dan salam takzim dari kami, menghantarkan kepergian bapak untuk terakhir kalinya. Ada perjumpaan, pasti ada perpisahan, ada awal dan ada akhir. Kita berpisah di alam ragawi, dan sampai berjumpa kembali di jannahNya, ya Pak.

(catatan: beberapa informasi  dalam tulisan ini sengaja disamarkan, bukan data sesungguhnya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun