"Begal?!"Â
"Ya."
"Serius? Pada situasi seperti ini?"
"Cepat pegang tubuhku! Tidak ada waktu lagi!" Rudi meneriakiku.
Kupegang rudi erat-erat, hingga detak jantung kami terasa saling berpacu. Aku takut! Kami takut terjadi sesuatu yang menakutkan.
"Berhentilah, kalian sudah dikepung! Kami hanya meminta sedikit uang saja!" ucap salah seorang di antara begal itu.
Tanpa peduli menjawab, Rudi memutar motornya 180 derajat lalu pergi menjauh. Suara mesin motor terdengar keras. Beserta teriakan tidak terima para begal-begal di depan kami.Â
Mereka mengejar!
Dalam waktu yang singkat, ketenangan kami direnggut paksa. Terlebih para begal yang tadi menghadang juga tidak menyerah begitu saja.
"Jika kita bisa keluar dari hutan ini, kita aman," kata Rudi setengah berteriak, dengan postur tubuhnya seperti pembalap.
Mulutku tak sanggup menjawab perkataan Rudi. Rasa takut telah berenggut seluruh tubuhku. Bergetar, lemas, oeluh di mana-mana. Hanya berpegangan saja yang saat ini bisa kulakukan secara sadar.