Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ulasan Buku Berjudul "Sadness: Teman Bersedih" by Wafi Hakim Al-Shidqy

8 Oktober 2021   06:33 Diperbarui: 8 Oktober 2021   06:38 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampul buku/Dokumen pribadi

Dalam membaca buku ini, pembaca juga tidak diharuskan memulai dari halaman pertama lalu urut ke halaman selanjutnya hingga selesai. Melainkan kita bebas memilih mana dulu yang perlu dibaca, lalu memilih mana lagi yang cocok dengan kita.

Kesan dalam hidup saya, setelah membaca buku ini

Isi buku/Dokumen pribadi
Isi buku/Dokumen pribadi

Buku ini mengesankan menurut saya? Tentu! Karena saya membacanya berlembar-lembar dan membayarnya dengan banyak waktu. Namun perlu diketahui juga apabila kesan dibagi menjadi dua: positif dan negatif. Dan saya akan memulainya dengan yang baik-baik untuk dibagikan.

Kesan-kesan positif buku ini bagi saya pertama kali datang justru dari penulisnya. Bayangkan saja, di umurnya yang belum genap seperempat abad telah menerbitkan dua buku di penerbit mayor. Pada titik ini, saya mulai merasa rendah diri. Di usia-usia yang biasanya menjadi quarter life crisis dia telah melangkah ke depan. Menggunakan waktu hidupnya untuk terus berkarya dan belajar.

Saya bisa membayangkan saat nanti di tahun  2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi. Dia pasti sudah semakin siap untuk beradaptasi. Tantangan zaman ke depannya semakin berat dan penuh dinamika. Namun penulis telah mempersiapkan dirinya.

Sedangkan kesan negatifnya, dan sebenarnya ini semacam "tinta yang menetes pada segelas susu, lalu membuat warnanya memburuk". Sebagai buku motivasi yang populer, tema yang diangkat penulis bagi saya pribadi kurang aktual dan riset. Tema dalam artian topik-topik yang banyak diangkat di dalam buku. Serta gaya penulisannya kekurangan data. Membuat tulisan yang ia tampilkan sedikit kering. Mengingat, leluhur orang-orang islam pernah mencapai kejayaannya dan banyak ilmu yang bisa lebih didalami.

Itulah pendapat saya tentang buku ini, buku yang akhirnya bisa saya tutup untuk melanjutkan buku keduanya. Selain apa yang saya sampaikan, banyak sekali sebenarnya pendapat yang belum saya utarakan karena keterbatasan. Jika ingin berdiskusi, bisa juga kita bertukar sapa dan pendapat pada kolom komentar. 

Sekian, selamat membaca dan jangan lupa memberikan "reaksi" setelah baca ulasan ini, ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun