Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemuda Bergerak: Gagasan Sharing Buku Bacaan

30 September 2021   08:27 Diperbarui: 30 September 2021   08:43 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liya dan saya/Dokumen pribadi

Siang ini (29/9) kami menggagas sebuah kegiatan yang isinya akan berupa sharing buku bacaan. Saya bersama seorang kawan bernama Liya yang sebenarnya telah berada di lokasi sejak pukul sepuluh pagi. Ya ampun! Dia telah menunggu perjumpaan ini sendirian! Padahal di Kab. Kediri saat ini sedang panas-panasnya.

Yah, pertemuan ini memang kami lakukan berdua saja. Kebetulan, kali ini saya dan Liya sangat semangat mengaktifkan kegiatan yang isinya sharing buku bacaan. Mumpung masih muda, saatnya kita bergerak dalam kebaikan kan!

Secara teknis, kegiatan yang kami lakukan akan berupa berkumpul bersama. Lalu masing-masing dari kami secara bergantian berbagi mengenai buku yang sudah dibaca. Sangat simpel bukan? Kegiatannya dilakukan sambil santai dan mungkin dengan beberapa camilan.

Jika diingat-ingat, kegiatan seperti ini sebenarnya sudah pernah ada. Misal contoh saja, di daerah Malang ada komunitas bernama Medan Pembatja dan Booklicious. Kegiatan mereka juga berkumpul bersama, lalu masing-masing anggotanya berbagi informasi tentang buku yang baru dibaca. Sambil minum kopi, sambil makan kudapan, dan sesekali sambil mendengar lalu lalang kendaraan orang lain.

Foto: Instagram/Bookliciousmlg
Foto: Instagram/Bookliciousmlg

Di daerah Jawa Tengah juga ada perkumpulan semacam ini. Terutama yang saya ketahui adalah perkumpulan Yuditeha dan teman-temannya. Yuditeha adalah seorang sastrawan penulis cerpen dan puisi, dia juga pemegang kanal daring bernama ide.ide.id sejauh yang saya ketahui. Persis juga, kegiatan mereka adalah berkumpul bersama, lalu berbagi cerita mengenai buku yang baru dibaca secara bergantian.

Berliterasi? Menyenangkan?

Apakah kegiatan seperti ini menyenangkan? Bukankah membaca buku itu membosankan ya? Apalagi bicara tentang isi buku yang kata-katanya saja sulit dipahami itu?

Tentu kegiatan seperti ini menyenangkan hey! Khususnya sih, memang untuk mereka yang tertarik belajar bersama. Hehehe. Tapi buktinya ada banyak kok kegiatan seperti ini. Entah di dunia maya yang pakai Zoom Meeting, Instagram Live, Google Meet, dan bahkan kanal streaming terbesar YouTube.

Karena mereka para pembaca buku biasanya membutuhkan ruang untuk saling bercerita. Mengeluarkan segala hal yang telah dibaca akan menyenangkan jika ada temannya. Hal ini secara tidak langsung juga membuat pikiran kita "puas" karena bisa "memuntahkan" segala yang ada di kepala. Apalagi kita juga bisa saling bertukar pikiran saat menemui informasi baru atau menemui kejanggalan yang ada pada buku. Kita juga bisa menghubungkan dengan realita. Pokoknya serba bisa, deh!

"Hssst ..., membicarakan buku juga bisa terlihat seperti orang pintar loh! Hahaha."

Selain itu, kegiatan berbagi informasi dari buku bacaan juga akan membuat kita lebih kritis. Tidak taklid buta saat menyantap informasi baru. Terutama kritis pada buku yang sudah kita baca. Karena pada kegiatan ini biasanya kita juga meluangkan waktu untuk tanya jawab dan diskusi. Sehingga menjauhkan kita untuk menganggap jika "buku itu isinya maha benar". Mengingat, mereka yang menulis juga manusia dan manusia adalah tempatnya luput dan salah.

Masih tidak percaya kalau kegiatan seperti ini menyenangkan? Hmm .... Sabar deh. Kali ini, kami berdua memang masih menggagas ulang. Kami belum bisa membagikan seperti apa suasana kegiatan yang akan kami lakukan. Namun, kami juga telah menghubungi teman-teman lain untuk berkumpul lagi, berbagi buku bacaan lagi. 

Tunggu saja, ya!

Masih Gagasan?

Hmm .... Benar seribu benar sih. Namun kami menggagas ulang loh ya! Bukan benar-benar menggagas dari awal. Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah pernah terjadi di sini. Hanya saja sempat vakum beberapa waktu karena pandemi melanda Indonesia.

Pertemuan sebelum pandemi/Dokumen pribadi
Pertemuan sebelum pandemi/Dokumen pribadi

Sebelumnya, kami berbagi buku bacaan di tempat-tempat nongkrong seperti warung kopi. Karena di tempat ini kami bisa lebih santai dan bisa sambil pesan, dong! Biar tenggorokan gak garing. Meskipun beberapa kali kami terganggu oleh suara-suara musik sih. Kalian tahu enaknya berkumpul di warung kopi? Enaknya, karena warung kopi adalah tempat yang sangat demokratis. 

Oh, tidak! Cukup sekian dulu saja ya. Tunggu informasi selanjutnya dari kami. Doakan kami sehat selalu dan bisa menghadapi tahun 2045 dengan lapang dada. Maaf, buru-buru, kami harus segera pulang karena belum salat Dzuhur. Salam literasi, teman!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun