Mohon tunggu...
Khoirul Muttaqin
Khoirul Muttaqin Mohon Tunggu... Wiraswasta - IG: @bukutaqin

Halo 🙌 Semoga tulisan-tulisan di sini cukup bagus untuk kamu, yaa 😘🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Hari Tani 2021, Belajar Bercocok Tanam

27 September 2021   16:22 Diperbarui: 27 September 2021   17:23 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencampur bahan/Dokumen pribadi

Ada bapak-bapak yang mengambil air untuk dimasukkan ke wadah. Ada yang memasukkan isi rumen (telek-telekan) ke wadah. Ada yang memasukkan air kelapa dan lain sebagainya.

Pembuatan pupuk cair organik ini diakhiri dengan menutup semua bahan yang telah dicampur dengan plastik.

"Pak, ini kalau pupuknya berhasil jadi, baunya akan enak. Tapi kalau gak jadi, baunya akan gak enak. Lalu tutupnya baru bisa dibuka setelah tujuh hari," ucap Tanti. Karena memang prosesnya memperlukan waktu 7 hari.

"Niki resep pupuknya tak bawa, tak foto copy, ya," kata Pak Prayit. Setelah dikasih tahu kalau pelatihan pembuatan pupuk, mereka akan mendapat modul berisi resep dan tahap-tahap pembuatan.

Tanti mengiyakan, sehingga yang awalnya Pak Prayit menulis tangan semua bahan dan tahapnya. Ia merasa tidak perlu melanjutkan lagi. Tinggal memfoto copy saja. Ia mengaku kalau beberapa kali ikut pelatihan yang mirip. Namun tidak pernah disediakan modul secara rinci. Sehingga kali ini terlihat senang.

Setelah kegiatan selesai. Kami ngobrol bersama orang-orang. Tentu, ditemani kopi hitam, rokok, dan beberapa camilan. 

Brainstorming dan Diskusi 

Malam tiba, dan sudah mulai banyak orang yang juga sampai di lokasi. Seperti kegiatan di siang hari, tempat yang digunakan berada di kediaman Lujeng. Jika praktik pembuatan pupuk di luar rumah atau di pelataran. Kali ini sesi brainstorming dan diskusi berada di dalam rumah. 

Brainstorming dan diskusi/Dokumen pribadi
Brainstorming dan diskusi/Dokumen pribadi

Sekitar 30 hingga 40 orang dari kelompok tani berkumpul. Mereka mengenakan seragam kelompok tani yang mereka miliki. Sedangkan rata-rata usia di antara mereka adalah bapak-bapak. Meski juga ada beberapa di antaranya terlihat masih muda.

Acara dibuka. Brainstorming dan diskusi pun dimulai. Namun, jangan berharap jika pembicaraan yang dilakukan orang-orang terkesan kaku dan satu arah. Tidak sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun