Â
Cara Praktis Diagnosis Awal Penyakit Gagal Ginjal Kronis
Dulu, gangguan ginjal sering baru teridentifikasi saat sudah mencapai stadium akhir. Ini dikarenakan orang yang tidak berisiko tinggi biasanya tidak menjalani pemeriksaan secara teratur.
Umumnya diagnosis penyakit gagal ginjal kronis (chronic kidney disease/CKD) dilakukan melalui tes urin dan darah. Namun kini diagnosis umumnya bisa dilakukan oleh dokter umum sehingga pengobatan secara efektif dapat dilakukan lebih awal.
Ada beberapa tes yang dapat digunakan untuk menentukan kadar kerusakan pada ginjal Anda. Berikut adalah penjelasannya:
Tes urine
Salah satu gejala penyakit ginjal adalah terdapat protein atau darah dalam urin Anda. Maka tes ini digunakan untuk mengecek kemungkinan kandungan tersebut. Beberapa hasil tes urin perlu dikirim ke laboratorium untuk dikonfirmasi. Sementara hasil beberapa tes lain dapat segera diperoleh.
Tes Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Laju filtrasi glomerulus/LFG (glomerular filtration rate/GFR) adalah pengukuran yang digunakan untuk menilai seberapa baik ginjal Anda bekerja. Penghitungan GFR melibatkan pengambilan sampel darah dan dihitung berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kelompok etnis Anda. Hasil GFR serupa dengan persentase kapasitas fungsi ginjal normal.
Pemindaian
Dalam kasus gangguan ginjal stadium lanjut, ginjal menjadi mengerut dan berbentuk tidak utuh. Sebelum perubahan bentuk ginjal tersebut terjadi, pemindaian digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyumbatan tidak normal dalam aliran urin Anda. Proses ini dilakukan dengan alat-alat seperti USG, computerised tomography (CT) scan, atau pemindaian magnetic resonance imaging (MRI).
Biopsi ginjal