Dalam jurnalisme multimedia sebuah berita atau informasi dikatakan menarik apabila berita tersebut dapat membuat khalayak tergerak setelah membukanya. Oleh karena itu sebuah berita harus dibungkus dengan visual yang menarik agar audiens tergerak untuk melihatnya.
5. Nonlinear, Tidak Perlu Rumit
Berita dalam bentuk multimedia biasanya menyediakan pilihan bagi audiens untuk dapat melompat ke bagian mana yang ingin mereka pilih. Hal ini membuat terkadang setiap orang melewatkan informasi dan konteks yang ada dalam berita tersebut.
Namun hal inilah yang menjadi kekayaan multimedia yaitu menawarkan kepada jurnalis untuk dapat menyuguhkan berbagai sudut pandang dari sebuah cerita atau berita secara paralel, berlapis, disandingkan tetapi tidak perlu berlebihan.
6. Interaktivitas Rendah, Tidak Menjadi Masalah
Produk jurnalisme multimedia yang dimuat secara online mengundang interaksi dengan pemirsa atau pemabaca. Namun ada banyak media yang menawarkan pengalaman pasif.
Yang dimaksudkan dengan pengalaman pasif adalah media tersebut tidak memberi pilihan lain selain mengklik putar, jeda, atau hentikan. Hal ini membuat berita menjadi pasif dan tidak interaktif.
7. Aturan Pengalaman Imersif
Audiens ingin dibawa ke suatu tempat yang belum pernah mereka kunjungi. Produk jurnalisme multimedia dituntut untuk dapat menunjukan sesuatu hal yang baru, yang belum pernah dilihat sebelumnya.
8. Perlunya Pengawasan Terhadap Jurnalis