Selama perjalanan, warna gambar dalam film ini dibuat kering dan kasar. Sinar matahari yang terik menjadi dominasi warna serta tidak adanya pohon menambah suasana kering dalam film ini.
Costanzo (2014) dalam bukunya yang berjudul World Cinema through Global Genre berpendapat bahwa, ambar-gambar kasar, misalnya, atau sinar matahari yang keras yang kadang-kadang menyapu pemandangan, membangkitkan kebenaran emosional tentang tekstur kehidupan orang-orang dan kerapuhan identitas mereka.
Emosi yang dimiliki oleh Eli terkadang tidak bisa ditebak. Mungkin salah satu istilah yang dapat dipakai untuk menggambarkan perasaan Eli adalah labil. Ia memang memiliki tujuan dan pribadi yang keras. Akan tetapi dalam kondisi terdesak ia terkadang menunjukan sisi manusiawi seseorang yaitu keraguan.
Perjalanan panjang Eli dalam mengantar buku suci (bible) menuju Pantai Barat Amerika Serikat mengantar penonto untuk melihat refleksi perjalanan kehidupan manusia. Sebagai manusia yang rapuh kita terkadang tidak mampu konsisten menjadi diri kita sendiri. Lingkungan dan situasi yang memaksa kita untuk selalu bisa beradaptasi agar tetah hidup.
Walaupun film ini terfokus hanya pada perjalanan Eli menuju daerah Barat, Allen dan Albert Hughes mampu memberi suasana yang berbeda di setiap scene yang ada. Jalan cerita sempit yang dapat dipresentasikan dalam waktu 117 menit membuat film ini sedikit melelahakan.
Apakah Eli berhasil membawa buku suci (bible) menuju Pantai Barat Amerika Serikat ?
Referensi:
Constanzo, W. V. (2014). World Cinema through Global Genres. UK: Wiley Blackwell.