Dianatara beberapa aplikasi di atas terdepat beberapa aplikasi yang dibuat di masa pandemi. Para ahli teknologi melihat sebuah peluang yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah teknologi media baru dalam menjawab tantangan saat ini.
Sangat berbeda dengan proses belajar tatap muka di dalam kelas, media baru mengelaborasikan media audio dan visual sebagai produk utama dalam melakukan interaksi. Ruang kelas pun dapat dipindahakan ke dalam alat-alat teknologi seperti handphone, laptop, PC, dan alat teknologi lainnya.
Oleh karena itu setiap pelajar dituntut untuk dapat mengoperasikan alat teknologi beserta aplikasinya. Hal ini menjadi sebuah permasalahan baru dimana tidak semua orang mampu untuk mendapatkan alat-alat teknologi tersebut.
Selain itu kendala jaringan dan listrik sangatlah mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajaran secara daring. Berbeda dengan pembelajaran tatap muka di sekolah yang hanya memerlukan buku dan alat tulis.
Pembangunan infrastruktur teknologi di Indonesia yang tidak merata menjadi kendala dalam mengeksekusi sistem pembelajaran ini. Akan tetapi dengan adanya pembelajaran dengan metode seperti ini dan adanya evaluasi-evaluasi yang dilakukan, pemerintah tentunya terus mengupayakan infrastruktur tersebut.
Dampak Sekolah Online Menggunakan Media Baru
Selain dari sisi teknologi dan infrastruktur internet di Indonesia, adanya E-Learning ini membuat suasana pembelajaran menjadi berbeda. Perjumpaan antar individu yang dilakukan dalam proses belajar tatap muka menjadi sebuah kerinduan bagi para pelajar di Indonesia, bahkan dunia.
Suasana kelas yang berubah secara drastis ini tidak bisa disanggah menimbulkan kejenuhan dan kebosanan dalam diri pelajar. Hal ini dapat mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak efektif.