Proses belajar mengajar merupakan sebuah kegiatan yang biasanya dilakukan di ruang kelas. Interaksi yang dilakukan merupakan sebuah kegiatan sosial yang terjadi antara guru dengan murid dan murid dengan murid lainnya.
Pandemi Covid-19 membawa dampak bagi banyak aspek kehidupan masyarakat dunia tidak terkecuali di Indonesia. Hal ini dirasakan langsung oleh para pelajar mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Pemerintah memutuskan agar sekolah-sekolah menggunakan metode pembelajaran daring selama pandemi agar siswa atau pelajar tidak perlu ke sekolah. Kebijakan ini menimbulkan dampak baik dan buruk bagi pelaku pendidikan di tanah air.
Proses Belajar Mengajar di Tengah Pandemi
Dalam surat edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19), menteri pendidikan memutuskan untuk meliburkan proses pembelajaran baik di sekolah maupun di perguruan tinggi secara tatap muka. Proses pembelajaran dapat diganti dengan pertuman melalui aplikasi yang tersedia (Kemendikbud RI, 2020).
Pembelajaran menggunakan media teknologi bukanlah sebuah pengalaman yang baru bagi pendidikan di Indonesia. Akan tetapi tidak semua sekolah menerapkan sistem ini terutama sekolah-sekolah yang berada di daearah terpencil dan minim infrastruktur.
Akhirnya proses tatap muka yang biasanya dilakukan di kelas, berpindah ke dalam ruang internet. Semua pelaku pendidikan harus belajar dan menyesuaikan diri dengan sistem pemebelajaran seperti ini.
Dikutip dari Jurnal Komunikasi ISKI, West dan Turner, 2014:113 menjelaskan bahwa "sifat interaktif media baru menggambarkan kontrol aktif khalayak dalam mengaplikasikan media baru. Akses terhadap informasi sebagai motif utama orang menggunakan media baru."
Pembelajaran berbasis internet menjadi pilihan utama dalam merealisasikan pembelajaran dari rumah. Pembelajaran berbasis internet ini disebut dengan istilah E-Learning.
Media Baru Dalam Dunia Pendidikan
Selama melakukan E-Learning setiap institusi pendidikan menggunakan media yang berbeda-beda seperti;Microsoft Teams, webbased  learning, google classroom,  virtual  classroom, virtual zoom dan whatsapp.
Media-media ini memiliki kemampuan mempertemukan banyak orang dalam sebuah ruangan melalui jaringan internet. Kapasitas ruangan tersebut pun sangat besar sehingga memungkinkan untuk dapat melakukan kegiatan belajar mengajar seperti di kelas pada umumnya.