Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Menguak Intangible Value dari Buku Karya Wakil Gubernur Kalimantan Utara dan Kawan-kawan

4 Maret 2024   09:35 Diperbarui: 4 Maret 2024   09:48 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Menjelajahi Misteri Perbatasan (Dok: Pribadi)

"Tulis apa yang kau pikirkan,

 Tulis apa yang kau ucapkan,

 Ucapkan apa yang kau Pikirkan."

Kalimat-kalimat di atas ini semakin menyemangati Yansen untuk terus produktif menulis dan menulis, hingga sekarang telah menghasilkan 10 buah buku dan masih ada dua lagi yang masih dalam proses pengerjaan, yaitu: 'Negara Perbatasan' dan 'Lentera Hati'.

 

MEMPERKUAT KEBHINNEKAAN

Batu Ruyud Writing Camp I, sebagai cikal bakal dari lahirnya buku MMP ini, sengaja memilih lokasi di 'pedalaman' (walau sebetulnya sangat 'elite' karena menuju ke dan dari kecamatan dilakukannya writing camp ini hanya dapat dijangkau oleh pesawat terbang - tapi memang internet belum masuk hingga ke lokasi hutan tersebut) untuk bisa 'get the feeling' dan lebih serius serta semangat menggeluti apa-apa yang dishare dan didapat di ajang writing camp. Writing camp ini dipadukan dengan pesta rakyat perbatasan dimana diadakan juga pentas kuliner, seni dan budaya Dayak Lundayeh, termasuk menghadirkan seniman dan budayawan Dayak Lundayeh.

Hal ini lalu dipadupadankan dengan ragam asal peserta, disamping peserta lokal, asal peserta diantaranya dari Jakarta, Solo, Yogyakarta, Bogor, Tangerang, Serang, dan Pontianak. Narasi saling mengenal budaya luar yang berinteraksi dengan budaya setempat sangat terasa tampil dalam buku ini. Ini sangat memperkuat semangat kebhinnekaan yang memang harus terus-menerus kita gaungkan. 

Sehingga tepat yang disampaikan oleh Yansen bahwa melalui buku ini, yang berawal dari BRWC I, dari daerah perbatasan, diharapkan dapat lahir karya-karya literasi yang akan mewarnai Indonesia.  

MENULARKAN WRITING CAMP

Dalam sambutannya, kang Pepih Nugraha - Penulis senior dan pendiri Kompasiana, mengatakan bahwa ia mengharapkan kegiatan Writing Camp seperti yang sudah pernah dilaksanakan di Batu Ruyud itu dapat dilanjutkan lagi, entah tetap di Batu Ruyud, ataupun di tempat lain.  Apalagi kang Pepih, yang datang bersama istri tercintanya ini telah membuktikan pentingnya even-even seperti writing camp ini. Bahkan dengan bersemangat kang Pepih menyatakan, semangat untuk memajukan literasi Tatar Pasundan saja deklarasinya lahir di sana. Dan sebagai salah satu bukti dari keberhasilan BRWC I lainnya adalah banyaknya peserta yang berpartisipasi serta luaran terbitnya buku ini. Disamping itu, menyampaikan nilai-nilai lokal ke kancah nasional apalagi internasional merupakan hal yang penting dalam dunia literasi, terutama semangat untuk selalu aktif membaca dan menghasilkan tulisan-tulisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun