Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Saba Budaya Baduy, Saba Budaya Karuhun, Saba Budaya Kita Semua

28 Juli 2023   23:27 Diperbarui: 29 Juli 2023   19:55 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjelang masuk ke Gerbang Baduy Luar (dok: KPK)

Kultur Baduy adalah kita

Melihat Baduy sebetulnya merupakan cerminan kita di 'masa lalu' yang kita lihat di kehidupan di zaman moderen ini. Hanya kita 'latah' cepat mengikuti perubahan, sementara mereka tidak.

Baduy Luar masih agak mengikuti perubahan zaman, seperti menggunakan alas kaki/sandal, menggunakan HP, naik kendaraan, tidak keberatan bila ada listrik, menggunakan sabun dan shampo, dimana di Baduy Dalam, hal-hal tersebut merupakan hal yang dilarang atau tabu.

Tetapi secara kultur dan sosial budaya, mereka tidak berbeda dengan kita seperti sangat menjaga sopan santun, berbahasa halus, jujur dan sederhana yang sepertinya kita banyak yang sudah tidak menerapkan hal-hal mendasar tersebut.

Hanya memang permasalahan pendidikan masih merupakan problema. Mereka tidak masalah untuk tidak sekolah, yang penting tetap mengikuti perintah ketua adatnya, ditengah masyarakat yang 'mengagung-agungkan pendidikan.'

Sampah

Kunjungan saya ke Baduy kali ini merupakan kesempatan kedua saya datang ke Baduy. Saya melihat ada yang harus sangat diperhatikan bagi masyarakat Baduy, terutama mereka yang datang ke Baduy, yaitu sampah. Mbok ya kalian yang datang ke Baduy ikut menjaga lingkungan gitu dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

Saya masih melihat di sepanjang perjalanan, sampah plastik satu dua dibuang di jalan. Kalian, untuk yang 'hobi' membuang sampah plastik sembarangan, tahukah bahwa plastik itu perlu ratusan tahun untuk terurai (kalau terurai, bila tidak?!) dan kalian menodai Baduy dengan sampah kalian. Mbok ya sampah plastikmu kamu bawa pulang kembali.

Tapi di beberapa rumah saya lihat ada karung plastik yang fungsinya untuk mengumpulkan sampah plastik (seperti botol minum) yang menurut informasi nanti ada yang mengumpulkan untuk dijual. That's better.

Tapi masalahnya kan bahwa tidak semua sampah plastik dapat atau laku dijual - tidak semudah menjual botol minum plastik kemasan misalnya.

Nah kalau seperti ini bagaimana? Yuk kita turut berkontribusi menjaga Baduy dengan tidak menjadi penyumbah sampah plastik di Baduy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun