Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Buka Puasa Bersama Ala-ala Cucurak: Hemat Tapi Tetep Maknyus, Asyik dan Seru

20 April 2023   22:45 Diperbarui: 20 April 2023   22:49 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah yang asyik dan seru lagi dari cucurak ini adalah cara makannya. Kalau tempatnya tidak ada halaman luas, biasanya semua makanan diletakkan di atas meja seperti biasa lalu nanti para tamu mengambil makanan yang sudah dihidangkan di atas meja. Tetapi aslinya, cucurak itu adalah makan bersama di lantai beralaskan daun pisang. 

Semua makanan diletakkan dan dibagikan di atas daun pisang secara merata, lalu para tamu duduk saling berhadapan dan memakan yang ada di hadapannya. Disinilah asyiknya, disinilah serunya. 

Sambil makan sambil bercerita apa saja diantara yang hadir. Sehingga acara makan bersama menjadi sangat menyenangkan dan menggembirakan, dan tentu saja mengenyangkan.

Sudah terbayang belum keasyikannya makan dengan gaya cucurak ini? Maklumlah, makan bersama beralaskan daun pisang duduk di lantai berkeliling berhadap-hadapan ini memang sudah dari 'sono'nya begitu. 

Dari dulunya, culture makan cucurak ya seperti itu. Karena cucurak berasal dari tradisi masyarakat Sunda yang dimasanya dahulu, mereka (para petani) yang pulang dari berladang lalu melakukan kegiatan makan bersama dan gaya dan cara makannya seperti ini, beralaskan daun pisang. Yang menjadi ciri khas dari cucurak juga adalah nasinya dimasak dengan cara diliwet lalu di dalam liwetannya dimasukkan ikan asin. Sambal dan lalap pete ataupun semur jengkol nggak boleh ketinggalan.

Begitulah tradisi bukber bergaya cucurak yang murah-meriah tetapi memiliki nilai tinggi dalam hal cita rasa menikmati ke-maknyus-an makanannya dan nilai silaturahminya.

Selamat berbuka puasa bersama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun