Makan siang di Sate Kambing Rebing tidak termasuk dalam jadwal ngaprak, inipun diputuskan disaat akhir ngaprak, karena ternyata rumah makan Sate Kambing Rebing ini berada di belakang Masjid At-Thohiriyah dan asli, Sate Rebing ini sudah sangat terkenal di Bogor dan pecinta kuliner dari luar Bogor.
Sering saya ditanya, sudah nyobain Sate Kambing Rebing? Karena jarang ke daerah Empang, saya selalu geleng-geleng kepala saja. Alhamdulillah kesempatan itupun datang.
Dan sesuai dengan kekhasan kawasan Empang, rumah makan inipun terletak di gang. Mobil dan motor parkir di depan Masjid At-Thohiriyah. Kita harus berjalan kaki untuk mencapainya.
Dari segi rasa, lumayanlah, saya suka daging satenya yang cukup muda dan kuah gulenya yang cukup pekat dan berempah. Hanya menikmati Rebing ini perlu kesabaran yang ekstra karena agak lama penyajiannya dan tempatnya yang kecil perlu sabar dan antri bila saat kita datang sudah terisi oleh pengunjung yang lebih dulu datang. Yang penting, sudah nyobain sate dan gule kambing Rebing yang terkenal itu. Yeay….
Foto-foto keren
Ngaprak dengan Komunitas NTPB inipun terasa menyenangkan karena kebanyakan peserta adalah fotografer-fotografer handal yang mengerti cara mengambil gambar, sehingga hikmah dari ngaprak yang saya ikuti ini adalah banyaknya foto-foto yang bagus-bagus. I like it very much, dan terima kasih untuk foto-fotonya. Sebagian saya pinjam ya untuk postingan ini.
Untuk Komunitas NTPB, yang beralamat sekretariat di Jl. Pancasan Baru Bogor, terima kasih untuk acara ngapraknya, ditunggu ngaprak-ngaprak berikutnya, semoga bisa ikutan lagi.
Untuk yang ingin tahu komunitas ini, bisa intip Instagramnya di @napaktilas_budaya.
Secara keseluruhan, kegiatan seperti ini memang mangpaat. disamping kita tambah sehat karena berjalan kaki aprak-aprakan, informasi dan pengetahuan kita terkait nilai-nilai kepahlawanan ataupun kejuangan yang banyak orang - saya yakin - belum tahu tentang kisah-kisah ini.
Terutama untuk generasi muda, ngaprak peninggalan budaya ini sangatlah diperlukan, biar mereka tidak melupakan sejarah yang dimiliki bangsa ini dan terutama, agar mereka lebih cinta akan tanah airnya. itulah permata kita, itulah intan kita yang harus kita rawat dan pelihara dan kita cari bila 'hilang'.