Ngaprak adalah ucapan yang biasa diucapkan dalam bahasa Sunda. Kata ngaprak, berasal dari kata dasar 'aprak' yang berarti pergi mencari kemana-mana.
Ngaprak berarti kita melakukan kegiatan bepergian untuk mencari kemana-mana. Apa yang dicari? Tergantung tujuan apa yang ingin kita cari, apa yang ingin kita aprak.
Mencari kemana-mana atau sekedar pergi-pergi berkeliling, bisa dikatakan dengan istilah 'aprak-aprakan.' sementara kata mangpaat, adalah logat Sunda yang sama arti dengan kata 'manfaat' dalam bahasa Indonesia, yang sudah kita ketahui bersama artinya……begitulah istilah Sunda.
Hayu urang ngaprak (arti: yuk kita pergi jalan-jalan mencari sesuatu) kali ini, bener-bener ngaprak yang mangpaat. Hari Minggu yang baru lalu, tanggal 14 Agustus 2022, bersama Komunitas Napak Tilas Peninggalan Budaya (NTPB) yang di-pupuhu-I (Pupuhu = ketua) dan sekaligus menjadi 'guide' dalam ngaprak kali ini yaitu kang Hendra M. Astari, saya mengikuti kegiatan mereka.
Ini adalah ngaprak saya yang pertama kali bersama komunitas NTPB ini. Ngapraknya mengambil tema yang sesuai dengan suasana menjelang peringatan Kemerdekaan RI ke-77 yang bertagline: 'Jejak Pahlawan Kampung Arab.'
Lagipula, sebagai warga ber-KTP Kota Bogor, walau belum lama, yaaa keterlaluan deh kalau nggak tahu cerita-cerita sejarah yang ada di kota yang ditinggalinya. Kata orang Sunda mah….kabina-bina teuing… keterlaluan amat. Padahal si Amat aja nggak keterlaluan seperti itu ya hehehe.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah kok ngaprak kali ini ada kata 'kampung arab'nya ya? Kenapa dipilih kawasan Empang, Bogor? Dan apakah memang banyak jejak pahlawan di daerah itu? Nah untuk yang belum tahu dan penasaran, yuk ikuti oleh-oleh carita dari ngaprak kemarin ini.