Happy yang keenam
Yang saya anggap faktor kebahagiaan terakhir dalam menorehkan tulisan-tulisan atau artikel-artikel di Kompasiana adalah nilai 'legacy' atau keterwarisannya. Saat diskusi di acara Vlomaya tersebut, ada pertanyaan, apakah tulisan-tulisan kita yang dimuat di Kompasiana ada masa berlakunya? Menurut pengalaman saya dan penjelasan mas Ichsan Kamil, tidak ada masa berlaku tersebut. Selama ada internet, selama Kompasiana masih jumeneng, maka tulisan-tulisan yang kita upload akan selalu berada di sana. Saya kadangpun menganggap bahwa Kompasiana berfungsi ganda, yaitu sebagai arsip tulisan.
Disinilah nilai legacynya. Tulisan-tulisan kita akan terus tetap di sana. Dan masih dapat tetap dibaca oleh siapapun selama memang ada yang membutuhkan informasi tersebut. Bahkan bilapun si pemilik akun telah meninggalkan dunia fana ini.
Demikian cerita happy-happy saya. Apakah betul tidak ada sama sekali cerita tidak bahagianya?
Yang saya rasakan ada satu masa dimana saya merasa kurang bahagia, yaitu keinginan untuk dapat menulis di Kompasiana lebih sering lagi. Ini yang belum dapat diwujudkan (biasalah karena alasan ini dan itu hehe tapi bener lho) dan hal tersebut cukup membuat saya tidak happy.
Bagaimana dengan bapak dan ibu para Kompasianer sekalian, apakah mengalami kebahagiaan pula? sama atau berbeda? Atau bahkan lebih dominan rasa tidak bahagianya?
Salam Kompasiana, salam Vlomaya, salam semangat menulis dan berbagi...
NB: terima kasih mas Ichsan Kamil yang sudah bersedia bergabung di kegiatan Vlomaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H