Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tradisi Ngahujuban Itupun Lenyap Seiring Meninggalnya Mbah Putri

16 April 2021   23:45 Diperbarui: 16 April 2021   23:49 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, kira-kira seperti ini perlengkapan ngahujuban - maklum saat itu pendokumentasian tidak seperti sekarang (dok: kaskus.co.id)

Diakhir penjelasannya, mbah Iyoh berpesan bahwa kebiasaan yang diturunkan oleh orang tuanya itu tidak perlu dilaksanakan oleh kami para keturunannya, karena almarhum mbah Iyoh menyadari, "mungkin kalian sudah tidak percaya dengan ritual ini." begitu ungkap beliau kepada kami.

Mbah Iyoh, setiap Ramadan tiba, kami rindu ritualmu, terlebih, kami rindu kamu mbah.

Lahul fatihah untuk mbah Iyoh .... aamiin YRA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun