Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Moestaram, Soeratin Cup dan Pahlawan Sepak Bola

2 Februari 2021   01:32 Diperbarui: 3 Februari 2021   01:02 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moestaram Soeratin cup (dok: PSSI)

Diluar sepak bola, ternyata Aki Moestaram ini memiliki prestasi pula. Masih menurut Nin Ade, Aki Moestaram merupakan atlit Lompat Jauh. Prestasi beliau pada cabang olah raga atletik Lompat Jauh adalah Aki Moes merupakan juara nasional di bidang atletik Lompat Jauh. Hanya sayang, informasi ini tidak dilengkapi dengan data pendukung karena tidak ada. Kisah ini disampaikan terbatas diantara keluarga saja.

Soeratin Cup itu sendiri, awalnya merupakan sebuah turnamen kompetisi sepak bola di Indonesia. Turnamen ini diperuntukkan bagi pemain sepak bola dengan usia 18 tahun ke bawah. Namun dengan bergulirnya waktu, terjadi perubahan peraturan. Tahun 2012, PSSI merubah sistem kompetisi Piala Soeratin menjadi diperuntukkan bagi usia pemain 17 tahun kebawah.   

Nama Soeratin diambil dari nama depan mantan ketua umum PSSI yang pertama yang merupakan pula salah seorang perintis dan pembangun dunia persepakbolaan Indonesia yaitu Soeratin Sosrosoegondo yang lahir di Yogyakarta 17 Desember 1898. Beliau menjadi Ketua Umum PSSI untuk periode 1930 - 1940.

Hal lain yang ingin disampaikan di sini adalah bahwa ternyata memang sangat penting dan bermanfaat untuk mendokumentasikan even-even penting dalam dokumentasi tertulis (kalau zaman sekarang perlu pula didukung dengan dokumentasi berbentuk audio visual). Buku karya Eddie ini salah satu buktinya. Dengan apa yang ditulisnya itu, kita semua mengetahui perjuangan anak bangsa di bidang persepak bolaan pada masa penjajahan Belanda dulu itu. Persis seperti yang disampaikan bung Pramoedya...."bagian dari keabadian"....

Kini, setiap ada perbincangan tentang Soeratin Cup, kami langsung teringat perjuangan Soeratin dan timnya, dimana kakek kami, Aki Moes termasuk di dalamnya. Soeratin Cup dilaksanakan setiap tahun, hanya saja, untuk saat sekarang dimana masa pandemi Covid-19 ini sangat membahayakan, kemungkinan ajang tersebut tidak dapat dilaksanakan. Namun semangat sportifitas dan fairness perjuangan di bidang olah raga harus tetap dan masih terus perlu digelorakan di segala bidang. 

Perjuangan di masa kini termasuk berjuang sekeras mungkin melawan virus Corona yang mematikan ini, agar semuanya dapat kembali normal - walau dalam suasana baru yang disebut new normal. Diharapkan pula agar even-even olah raga termasuk Soeratin Cup ini dapat kembali digelar secara normal di masa depan.

Semoga kisah Aki Raden Moestaram ini dapat menjadi contoh dan penyemangat bagi keturunan-keturunannya maupun bagi masyarakat luas. 

Aki Moes, we are very proud of you, and you are our hero. we love you so much   

Alfatihah untuk beliau ... aamiin

Catatan: foto lambang Soeratin: koleksi PSSI.org dan foto Aki Moes dan Nin Ai: koleksi keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun