[caption id="attachment_321982" align="aligncenter" width="475" caption="Pasukan kera"]
Bagi saya, ada dua bagian yang menarik dari pertunjukan live ini, yaitu pada bagian kera-kera anak buah Hanoman bermunculan dari berbagai penjuru panggung, termasuk dari atap bangunan 'keraton' yang sepertinya berbahaya - karena banyak dari penari-penari tersebut adalah anak kecil, yang meloncat-loncat bak seekor monyet dan dengan bentuk tarian dengan koreografi yang apik. Sedangkan bagian lain adalah saat Sinta obong (Sinta membakar diri), yaitu saat dimana Rama akan bertemu kembali dengan Sinta setelah Sinta lepas dari penyekapan Rahwana atas bantuan Hanoman. Saat itu, Rama meragukan kesucian Sinta dan untuk membuktikan kesuciannya, Sinta diminta melakukan a holy bath - ritual suci berupa bakar diri - masuk dalam 'pemandian' api dan jika Sinta tidak terluka oleh api yang dimasukinya, maka Sinta itu suci, tidak ternoda oleh Rahwana. Sintapun lolos ujian tersebut. Adegan ini dibuat demikian menarik dengan menggunakan api sungguhan, sehingga para pengunjungpun cukup terpesona oleh pertunjukan ini.
[caption id="attachment_321983" align="aligncenter" width="560" caption="Rama & Sinta sedang bercengkerama"]
Di akhir pertunjukan, sekitar pukul sepuluh malam, pengunjung diberi kesempatan untuk berfoto bersama para penari di atas panggung pertunjukan. Pada saat keluar areal pertunjukan pengunjung disodori makanan khas berupa onde-onde wijen Jawa yang legit dan gurih.
[caption id="attachment_321984" align="aligncenter" width="560" caption="Penonton asyik menikmati pertunjukan"]
Ramayana merupakan kisah percintaan yang luar biasa indahnya, seindah pertunjukan sendratari Ramayana yang saya saksikan itu.
Semoga bermanfaat
@Kangbugi
[Foto-foto koleksi pribadi]
[caption id="attachment_321985" align="aligncenter" width="539" caption="Sinta menari dalam tawanan Rahwana"]
[caption id="attachment_321986" align="aligncenter" width="560" caption="Sinta menari dalam tawanan Rahwana1"]