Mohon tunggu...
Bugi Kabul Sumirat
Bugi Kabul Sumirat Mohon Tunggu... Seniman - author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

panggil saja Kang Bugi. Suka nulis, suka ngevlog, suka ndongeng bareng si Otan atau si Zaki - https://dongengsiotan.wordpress.com. 📝: bugisumirat@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menyaksikan Sinta Obong di Yogyakarta

2 September 2014   19:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_321982" align="aligncenter" width="475" caption="Pasukan kera"]

14096342052088333080
14096342052088333080
[/caption]

Bagi saya, ada dua bagian yang menarik dari pertunjukan live ini, yaitu pada bagian kera-kera anak buah Hanoman bermunculan dari berbagai penjuru panggung, termasuk dari atap bangunan 'keraton' yang sepertinya berbahaya - karena banyak dari penari-penari tersebut adalah anak kecil, yang meloncat-loncat bak seekor monyet dan dengan bentuk tarian dengan koreografi yang apik. Sedangkan bagian lain adalah saat Sinta obong (Sinta membakar diri), yaitu saat dimana Rama akan bertemu kembali dengan Sinta setelah Sinta lepas dari penyekapan Rahwana atas bantuan Hanoman. Saat itu, Rama meragukan kesucian Sinta dan untuk membuktikan kesuciannya, Sinta diminta melakukan a holy bath - ritual suci berupa bakar diri - masuk dalam 'pemandian' api dan jika Sinta tidak terluka oleh api yang dimasukinya, maka Sinta itu suci, tidak ternoda oleh Rahwana. Sintapun lolos ujian tersebut. Adegan ini dibuat demikian menarik dengan menggunakan api sungguhan, sehingga para pengunjungpun cukup terpesona oleh pertunjukan ini.

[caption id="attachment_321983" align="aligncenter" width="560" caption="Rama & Sinta sedang bercengkerama"]

1409634321103926644
1409634321103926644
[/caption]

Di akhir pertunjukan, sekitar pukul sepuluh malam, pengunjung diberi kesempatan untuk berfoto bersama para penari di atas panggung pertunjukan. Pada saat keluar areal pertunjukan pengunjung disodori makanan khas berupa onde-onde wijen Jawa yang legit dan gurih.

[caption id="attachment_321984" align="aligncenter" width="560" caption="Penonton asyik menikmati pertunjukan"]

1409634480303083453
1409634480303083453
[/caption]

Ramayana merupakan kisah percintaan yang luar biasa indahnya, seindah pertunjukan sendratari Ramayana yang saya saksikan itu.

Semoga bermanfaat

@Kangbugi

[Foto-foto koleksi pribadi]

[caption id="attachment_321985" align="aligncenter" width="539" caption="Sinta menari dalam tawanan Rahwana"]

14096345832048299801
14096345832048299801
[/caption]

[caption id="attachment_321986" align="aligncenter" width="560" caption="Sinta menari dalam tawanan Rahwana1"]

14096347452129622667
14096347452129622667
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun