Mohon tunggu...
buffmerah
buffmerah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

memiliki hobi membaca buku sehari minimal 3 artikel ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kajian tematik benda-benda langit dalam perespektif Al-quran: matahari, bulan dan bintang

22 Desember 2024   09:09 Diperbarui: 22 Desember 2024   09:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Selain  Ayat-ayat  yang  telah  dijelaskan  di atas,  ada  satu  ayat    tentang peredaran bulan yang  tidak disebutkan  secara  ber-samaan dengan matahari, itupun  menggunakan  kata  hill yakni  QS. Al-Baqarah [2]: 189.  Penulis  tidak  mengelompokkan  ayat  ini    dalam  daftar  kelompok  ayatayat  peredaran  bulan  dan  matahari, karena  ayat  ini  tidak  secara   implisit  berbicara  tentang  peredaran  bulan. Ayat ini secara  implisit membicarakan   hill  sebagai tanda-tanda  waktu  haji,  sebagaimana  dinyatakan sebagai berikut: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadah) haji (al-Baqarah [2]: 189).

Al-Qurtubi menceritakan  bahwa  ayat  ini  diturunkan berkenaan  dengan  pertanyaan  orang-orang  Yahudi  kepada  Muadz bin Jabal mengenai  hill. Lalu  Muadz  menyampaikan pertanyaan  tersebut  kepada Rasulullah kemudian  turun  ayat  ini.  Dengan  demikian,  ayat  ini  secara  substansi  tidak  berkaitan  dengan  peredaran bulan, namun  ayat  ini  lebih   menekankan  pada   hikmah  adanya  perubahan  hill.  Dilihat  dari  asbab nuzulnya  ayat  ini  mengindikasikan  adanya  perubahan  hill.  Dalam  hal  ini,  adanya perubahan  hill  dari  yang paling  halus  sampai yang  paling  jelas. Oleh  karena  itu,  perubahan  tersebut   mengandung  arti  dan  manfaat  bagi  manusia. Ibnu  Katsir  menjelaskan  hikmah  perubahan  hill  antara lain, untuk  mengetahui  bilangan  iddah wanita, waktu haji, dan waktu memulai serta mengakhir puasa  Ramadan.  Secara  eksplisit  ayat 189 surah alBaqarah mengindikasikan  perubahan  waktu secara  stagnan  dalam perhitungan bulan kamariah.  Dalam  hal ini,  perjalanan  hill  dari  manzilah ke manzilah akan  mengakibatkan  perubahan bentuk penampakan  hill  dan implikasi-nya  terhadap perubahan  waktu. Penampakan bentuk  hill   dalam  perjalanan  dari  manzilah yang  satu  ke manzilah  yang  lainnya mengakibatkan  adanya  tarikh (penanggalan) kamariah dari  tanggal  1, 2, 3,  dan  seterusnya sampai  dengan  tanggal  29 atau  30.  Setiap  tanggal  tersebut,  hill  menunjukan  bentuk  yang  berbeda.  Perubahan tersebut  terjadi  secara  terus  menerus  dan  stagnan, artinya apabila  bulan  telah sampai  tanggal  29/30  akan kembali  lagi  menjadi  tanggal  1. 

Penutup 

Kajian mengenai  astronomi dalam al-Quran merupakan  kajian  yang  cukup  menarik. Secara umum  pembicaraan  mengenai  benda-benda  langit dalam  perspektif  al-Quran terdiri dari  matahari,  bulan  dan  bintang. Ketika  membicarakan  matahari,  al-Quran  selalu  konsisten dengan  kata  syams  dalam  bentuk  mufrad. Sedangkan, ketika  berbicara mengenai  bulan, kadang-kadang  menggunakan  kata  qomar  dalam  bentuk  mufrad, kadang pula menggunakan  kata  hill  dalam  bentuk  jamak ahillah. Ketika berbicara mengenai  bintang digunakan  tiga  kata,  yakni kata nujm, kaukab  dan  burj.

Benda-benda  di langit  dalam  perspektif  al-Quran  sudah  ditetapkan  takdirnya, dan telah  ditundukkan, sehingga beredar  secara  konsisten  dan  pasti. Bulan  ditetapkan  manzilahmanzilah-nya,  sehingga  bulan  ketika  dilihat  dari  bumi  menunjukkan  wujud yang berbeda-beda, kadang  sempurna (bulan  purnama),  kadang menunjukkan  wujud yang    tidak  sempurna. Dengan  demikian, dapat  dikenal  dengan  baik,  kapan bulan  tanggal  1, 2, 3 dan  seterusnya,  sehingga  dapat  melaksanakan  ibadah berdasarkan  perjalanan  bulan  tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun