Restitusi membantu murid untuk jujur pada diri sendiri dan mengevaluasi dampak dari kesalahan yang dilakukan. Restitusi memberikan penawaran bukan paksaan.Â
Sangat penting bagi guru untuk menciptakan kondisi yang membuat murid bersedia menyelesaikan masalah dan berbuat lebih baik lagi. Terdapat tiga langkah dalam Segititiga Restitusi yaitu 1) menstabilkan identitas; 2) validasi tindakan yang salah; 3) menanyakan keyakinan.
Penanaman budaya positif dapat dilakukan dengan membuat keyakinan kelas yaitu nilai kebajikan yang dituju nilai-nilai kebajikan yang diterima secara universal lepas dari latar belakang budaya, bahasa, suku bangsa, maupun agama. Guru sebaiknya memandu murid dalam memilih dan menentukan nilai-nilai kebajikan yang akan diyakini dan disepakati seluruh warga sekolah, sehingga kelak tercipta sebuah budaya positif.
Penerapan Budaya Positif di SMK Negeri 2 Temanggung
Budaya positif di SMK Negeri 2 Temanggung belum diterapkan secara optimal di semua kelas. Baru beberapa guru sudah menjalankan disiplin positif. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengimbasan atau berbagi konsep budaya positif kepada guru-guru agar persepsi-persepsi yang berbeda dapat disamakan dan  miskonsep tentang disiplin dapat dihindarkan. Dalam hal ini, penulis melakukan sesi berbagi secara darng kepada rekan-rekan guru di SMK Negeri 2 Temanggung. Harapannya muncul persamaan persepsi dan kesadaran pribadi dari guru-guru untuk berkolaborasi menerapkan budaya positif di sekolah.
Berikut praktik Budaya Positif di SMK Negeri 2 yang dilakukan oleh penulis.