Mohon tunggu...
Budi Wahyu
Budi Wahyu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Bahasa Korea | Pendidikan | Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka: Di Balik Pembelajaran Berdiferensiasi

11 Februari 2024   22:02 Diperbarui: 11 Februari 2024   22:33 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wikipedia.com

Di dalam kelas yang penuh dengan keragaman, terdapat pula keragaman cara belajar. Setiap murid memiliki kebutuhan, gaya belajar, dan minat yang unik. Mengatasi kondisi yang demikian, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berinovasi untuk menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan keragaman tersebut. Keragaman ini tersaji dalam Kurikulum Merdeka melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Lalu, apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Sebelum lanjut, coba perhatikan video ini ya!

Berdasarkan video tersebut, kita sudah mendapatkan sedikit informasi mengenai Pembelajaran Berdiferensiasi. Lalu, apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi?

Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sebuah cara berpikir yang melibatkan upaya menciptakan keragaman dalam kelas dengan memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengolah gagasan mereka sendiri guna meningkatkan hasil belajar, sehingga mereka dapat belajar dengan efisiensi yang maksimal. Konsep ini dicetuskan dalam pendidikan Indonesia dikarenakan sesuai dengan pemikiran bapak pendidikan kita, Ki Hadjar Dewantara, yakni menghormati dan mendamaikan segala perbedaan yang ada di antara peserta didik untuk mewujudkan hak yang sama untuk semua peserta didik.

Seperti yang sudah diketahui, peserta didik itu memiliki beragam minat, bakat, kemampuan, serta ketertarikan dalam kegiatan pembelajaran. Menghadapi hal ini, kita sebagai seorang pendidik perlu melangkah dengan tepat dengan menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Kehadiran Pembelajaran Berdiferensiasi ini mengilhami beragam cara penyajian dan proses pembelajaran yang terjadi dalam kurikulum saat ini. Perbedaan itu bisa kita intip dari sistem ekologi atau perspektif sosiokultural pada setiap individu, seperti latar belakang keluarga, budaya, politik, ekonomi, lingkungan, dan aspek lainnya, multiple intelligences, zone of proximal development (ZPD), learning modalities atau gaya belajar, serta perbedaan lainnya yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan mungkin dapat ditermukan perbedaan pada setiap individu di kelas. Setiap aspek tersebut secara tidak langsung mempengaruhi proses pembelajara. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut.

Sistem Ekologi

Cek video ini dulu ya sebelum lanjut!

Sistem Ekologi merupakan sebuah teori cetusan Bronfenbronner yang menjelaskan perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya yang terus-menerus mempengaruhi segala aspek perkembangan. Sistem ini mengakui lima sistem yang mempengaruhi individu dalam berinteraksi dengan sekitarnya. Sistem tersebut adalah.

Mikrosistem

Mikrosistem merupakan sistem paling dasar dan paling dekat dengan individu atau anak. Sistem ini melatarbelakangi anak hidup dan berinteraksi dengan orang lain dan institusi yang paling dekat dengan kehidupannya, seperti orang tua, teman sebaya, tetangga, dan teman sekolah. Kemampuan anak atau individu dalam berhubungan dengan keluarga dan lingkungan dipengaruhi kuat oleh sistem ini. Sistem ini terjadi secara dua arah, sehingga luaran yang didapatkan oleh setiap anak atau individu sangat dipengaruhi olehnya. Oleh karenanya, orang tua dan lingkungan terdekat harus benar-benar memperhatikan anak agar memiliki sikap yang baik.

Mesosistem

Mesosistem merupakan sistem yang menjelaskan hubungan antara mikrosistem. Sebagai contohnya adalah orang tua dengan guru dalam sistem sekolah, orang tua dengan petugas kesehatan, orang tua dengan suatu komunitas, serta hubungan lain yang menjembatani anak untuk berkembang lebih baik.

Ekosistem

Sistem ini memberikan kontribusi lebih besar kepada anak, namun tidak berhubungan secara langsung terhadap anak-anak. Sebagai contohnya adalah pemerintah kota, tempat kerja, media massa, dan pihak lainnya yang tidak langsung memberikan pengaruh mikrosistem anak. Memang, anak tidak berinteraksi secara langsung dalam sistem ini, namun sistem ini memiliki pengaruh positif maupun negatif dalam mikrosistem anak.

Makrosistem

Makrosistem terletak di bagian luar yang mencakup nilai-nilai budaya, adat istiadat, hukum, dan sistem kepercayaan yang berlaku di suatu daerah. Sistem ini mencakup sistem yang telah disebutkan dan menghimpun interaksi lapisan sistem lainnya hingga berpengaruh pada setiap individu. Sebagai contoh, di mayoritas negara bagian di Amerika, anak-anak muda memiliki kebebasan ketika mereka telah melepas masa remaja. Namun, di negara-negara Asia, orang tua tetap diharapkan tetap mendukung perkembangan anaknya untuk jangka waktu yang lebih lama, meskipun sudah menikah.

Kronosistem

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun