Mohon tunggu...
Budi Supriyatno
Budi Supriyatno Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Guru Besar Universitas Krisnadwipayana. Jakarta

Saya Guru Besar Ilmu Pemerintahan Universitas Krisnadwipayana, Jakarta. Hoby: menulis buku dan artikel jornal international.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Fufufafa

5 Desember 2024   10:02 Diperbarui: 5 Desember 2024   16:31 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah kata yang viral kalau tidak terdefinisi akan menjadi aneh dan ganjil bisa menjadi pertanyaan. Itulah definisi fufufafa menurutku, dipakai syukur tidak dipakai ya syukur hehehe.  Kenapa saya katakan kurang ajar? Sebuah akun twiter (X) yang menemukan jejak digital penghinaan terhadap Prabowo Subianto, putranya Didit Hediprasetyo, mbak Titiek Suharto mantan istrinya

Mengungkapkan temuan-temuan netizen (warganet) terhadap akun Kaskus yang diduga kuat milik Gibran Rakabuming penghinaan  seperti “Istri cerai, Anak homo, Trus mau lebaran sama siapa,pecatan TNI," dan "Ternyata pecatan dapat pensiunan juga." Postingan seperti itu benar-benar kurang ajar, yang tidak punya etika dan sopan santun dan cenderung benci pada Prabowo Subianto sebagai lawan politik bapaknya yaitu Joko Widodo 2014 dalam Pemilihan Presiden.

Penelusuran warganet lagi ditemukan bahwa fufufafa juga menghina Susilo Bambang Yudhoyono, dan Anies Baswedan, serta melecehkan sejumlah artis seperti Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulya, Bella Shofie, Pevita Pearce, Duo Serigala, Haruka Nakagawa, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Kartika Putri, dan Rachel Maryam. Waouuuu banyak benar.

Selain itu, fufufafa juga ditemukan oleh warganet memberikan komentar bernada rasis dan ofensif terhadap berbagai kelompok, salah satunya terhadap etnis Papua. Masih belum puas dengan pelcehan tersebut Fufufafa juga merendahkan buruh dan masyarakat kelas bawah. Misalnya, akun tersebut pernah menulis tanggapan sinis yang membahas kenaikan kelas buruh dengan mengatakan, "Pengen naik kelas? Jadi pengusaha aja tong."

Memang, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang canggih dengan mudah  seseorang untuk mengakses dan mencari jejak informasi yang diunggah di media sosial seperti twiter (X), Facebook, Instagram dll. Hal ini mempunyai dampak baik dan buruk (plus-minus) terhadap opini masyarakat. Yang jelas dampak  penggunaan media komunikasi sosial yang kurang bijak dan kurang ajar   mengakibatkan kemarahan dikalangan masyarakat. Seperti munculnya postingan “Fufufafa”  itu,  terus menjadi trending topik di sosial media sepanjang masa.

Reaksi masyarakat warganet banyak yang mengecam komentar amoral  tersebut. Masyarakat menganggap bahwa pernyataan tersebut tidak pantas, dan melebih batas toleransi terutama mengingat posisi sebagai anak presiden waktu itu. Dan kini dipilih Prabowo menjadi wakilnya.  Gibran boleh saja membantah dan membela dirinya bukan sebagai pemilik akun,  ketika ditanya wartawan akun fufufafa Gibran hanya memberikan pernyataan. “mbuh, takono sing nduwe akun (tidak tahu tanya yang punya akun). Namun sebuah teori netizen yang cerdas menyebut Fufufafa milik Gibran dan idientik dengan Gibran.

Pernyataan Gibran mbuh... itu menimbulkan polemik di kalangan masyarakat dan mendorong pihak- pihak yang berwenang untuk mengungkap pemilik akun Fufufafa. Namun sayangnya yang berwewenang seperti Menteri Komunikasi dan Informatika berusaha menutupi kasus ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika saat itu Budi Arie Setiadi menegaskan akun kaskus Fufufafa bukan milik Gibran. Nampaknya Budi Arie pasang badan membela anak majikannya. Herannya ketika ditanya kalau bukan Gibran siapa pemilik akun Fufufafa? Dia tidak bisa menjawab siapa pemilik akun Fufufafa yang sebenarnya.

Sejatinya pemilik fufufafa bisa ditelusuri. Kalau punya niat baik Kementerian Komunikasi dan informasi punya akses menelusuri siapa dan dimana pemilik akun fufufafa. Dan akan mudah ditemui. Masa sebuah kementerian yang besar punya pejabat dan staf banyak yang hebat-hebat, dan punya anggaran puluhan milyaran rupiah tidak bisa menemukan pemilik akun fufufafa? Inikan ironis banget?. Masa kementerian sebesar itu kalah sama fufufafa?.  Anehkan?

Mendadak Panggil Menkomdigi 

Gibran mendadak memanggil Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) ke Istana Wapres, Merdeka Utara, Jakarta, (29/10/2024). Meutya Hafid Menkomdigi pun menegaskan bahwa pertemuannya dengan Wapres Gibran hanya membahas Komdigi, tidak ada pembahasan makan bergizi gratis. "Pokoknya hanya terkait Komdigi," tegasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun