Bala disebar sebuah keangkuhan
Serupa kantung-kantung nanah
Menutup tumpah darah kecemasan
Politisasi, Isu Endorse dan Pencitraan merajai altar kepentingan
Semua menjadi mahal untuk ditawar, sebab proses tengah tidak memurnikan akal
Pun nurani senyap dipenantian, sebab penghakiman kelak setelah semua menyerupa Sama
Harga Bahan Pokok menggali lahat ketidakmampuan
Investasi asing bertempat dihulu, buta kepiluan
Tenaga Kerja Asing liar mengangkang di tetes-tetes darah kuli negeri
Hukum Ketenagakerjaan mengkitabkan degnity tanpa arti
Bala menyerupai janji-janji riba
Ditanah moyang yang kini merah mengamarah
Rupiah semakin melemah
Mengamputasi pengusaha Sejengkal tangan
Membunuh buruh kuli negeri, dipentasnya PHK
Ironis, teriakan dikata kekalahan
Kritisasi sebuah isyarat gagal kemenangan
Pengharapan kebaikan ekonomi anak bangsa diajaknya Kerja
Stetment keras sebuah penyelesaian petaka
dianggap fitnah
Bala serupa ambisi memutari Lapar anak bangsa
Dirias-rias rasa pembangunan investasi
Iakah jalan yang tak berpilihan?
Entahlah, episode masih panjang
Rindu perubahan negeri, reformasi mental dan transparansi akankah seperti mimpi indah subuh yang dihentikan kokok ayam?
Bala diselaksa rongga-rongga pertiwi, sapukan segera! Tanpa kilap warna dikena
Ini Negeriku yang masih diuji Kebangsaannya
Digurita ketidakbersatuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI