Individu dan perusahaan yang lebih kaya seringkali mendapatkan keuntungan yang tidak proporsional dari perjanjian perdagangan, sementara pekerja berketerampilan rendah mungkin mengalami stagnasi upah atau ketidakamanan kerja.
3. Hilangnya Kedaulatan
Beberapa penentang FTA berpendapat bahwa perjanjian ini melemahkan kedaulatan nasional dengan menyerahkan kendali atas kebijakan perdagangan kepada badan supranasional atau perusahaan multinasional.Â
Para pengkritik menyampaikan kekhawatiran mengenai harmonisasi peraturan, mekanisme penyelesaian perselisihan antara investor dan negara, dan hilangnya pengambilan keputusan yang demokratis.
4. Degradasi Lingkungan
Perjanjian perdagangan bebas dapat menyebabkan degradasi lingkungan melalui peningkatan ekstraksi sumber daya, polusi, dan penggundulan hutan yang didorong oleh perluasan aktivitas perdagangan dan produksi.Â
Para kritikus menyoroti kurangnya standar lingkungan hidup yang dapat ditegakkan dalam banyak perjanjian perdagangan, sehingga menimbulkan risiko terhadap ekosistem dan kesehatan masyarakat.
5. Ketidakseimbangan Perdagangan
FTA dapat menyebabkan ketidakseimbangan perdagangan antar negara, sehingga menyebabkan defisit atau surplus perdagangan yang berkepanjangan.Â
Ketidakseimbangan perdagangan dapat menimbulkan dampak yang mengganggu stabilitas perekonomian, memperburuk tingkat utang, fluktuasi mata uang, dan kerentanan keuangan.
Perdebatan dan Kontroversi:
Perdebatan mengenai perjanjian perdagangan bebas ditandai dengan perbedaan perspektif dan konflik kepentingan.Â