Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Perdagangan Internasional: Perdebatan Tentang Keuntungan dan Kerugian dalam Perjanjian Perdagangan Bebas

27 Februari 2024   09:06 Diperbarui: 27 Februari 2024   09:12 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontainer Ekspor di Pelabuhan (Sumber: Pixabay.com/StockSnap)

3. Export Expansion

FTAs enable businesses to access foreign markets more easily, leading to increased exports and export diversification. This expansion of export markets enhances competitiveness and profitability for domestic industries.

4. Efficiency Gains

Free trade encourages specialization based on comparative advantage, allowing countries to focus on producing goods and services in which they have a competitive edge. This specialization leads to efficiency gains, resource optimization, and higher productivity.

5. Foreign Direct Investment (FDI)

FTAs facilitate greater flows of foreign direct investment by providing a stable and predictable business environment. Increased FDI contributes to technology transfer, infrastructure development, and job creation, benefiting both host and home countries.

Kontra Perjanjian Perdagangan Bebas:

1. Perpindahan Pekerjaan

Kritikus berpendapat bahwa perjanjian perdagangan bebas dapat menyebabkan perpindahan pekerjaan dan pengangguran, khususnya di industri yang rentan terhadap persaingan asing. 

Pekerja di sektor-sektor seperti manufaktur mungkin menghadapi tantangan karena produksi dialihkan ke negara-negara dengan upah tenaga kerja yang lebih rendah.

2. Ketimpangan Pendapatan

Perdagangan bebas dapat memperburuk ketimpangan pendapatan di suatu negara, karena manfaat liberalisasi perdagangan tidak didistribusikan secara merata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun