Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kebijakan Imigrasi dan Integrasi Multikultural: Meninjau Pendekatan Negara-Negara Maju dan Berkembang

27 Februari 2024   08:04 Diperbarui: 27 Februari 2024   08:07 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paspor (Sumber: Pixabay.com/Joshua Woroniecki)

3. Australia

Kebijakan imigrasi Australia memprioritaskan migrasi terampil dan visa yang disponsori pemberi kerja, dengan sistem berbasis poin untuk menilai kelayakan. 

Negara ini juga menjalankan program kemanusiaan untuk pengungsi dan pencari suaka. Kebijakan multikulturalisme Australia mendorong kohesi sosial dan keragaman budaya, meskipun perdebatan mengenai tingkat imigrasi dan integrasi masih terus terjadi.

Kebijakan Imigrasi: Negara Berkembang

1. India

Kebijakan imigrasi India terutama berfokus pada pengelolaan migrasi tenaga kerja, dengan skema seperti Overseas Citizenship of India (OCI) dan Pravasi Bharatiya Divas yang menargetkan diaspora India. 

Namun, masuknya pengungsi dan migran dari negara-negara tetangga menimbulkan tantangan, sehingga menimbulkan perdebatan mengenai hak kewarganegaraan, keamanan perbatasan, dan perlindungan pengungsi.

2. Brasil

Kebijakan imigrasi Brasil dicirikan oleh keterbukaan dan inklusivitas, yang mencerminkan pengalaman historisnya sebagai negara imigran. Negara ini menerima migran dari berbagai latar belakang, terutama dari negara-negara tetangga di Amerika Selatan. 

Pendekatan integrasi Brasil menekankan inklusi sosial, akses terhadap layanan, dan pengakuan terhadap keragaman budaya, meskipun kesenjangan dan diskriminasi sosial-ekonomi masih ada.

3. Afrika Selatan

Kebijakan imigrasi Afrika Selatan bertujuan untuk menyeimbangkan prioritas ekonomi dengan pertimbangan kemanusiaan, mengatasi kekurangan tenaga kerja sekaligus memberikan perlindungan kepada pengungsi dan pencari suaka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun