3. Australia
Kebijakan imigrasi Australia memprioritaskan migrasi terampil dan visa yang disponsori pemberi kerja, dengan sistem berbasis poin untuk menilai kelayakan.Â
Negara ini juga menjalankan program kemanusiaan untuk pengungsi dan pencari suaka. Kebijakan multikulturalisme Australia mendorong kohesi sosial dan keragaman budaya, meskipun perdebatan mengenai tingkat imigrasi dan integrasi masih terus terjadi.
Kebijakan Imigrasi: Negara Berkembang
1. India
Kebijakan imigrasi India terutama berfokus pada pengelolaan migrasi tenaga kerja, dengan skema seperti Overseas Citizenship of India (OCI) dan Pravasi Bharatiya Divas yang menargetkan diaspora India.Â
Namun, masuknya pengungsi dan migran dari negara-negara tetangga menimbulkan tantangan, sehingga menimbulkan perdebatan mengenai hak kewarganegaraan, keamanan perbatasan, dan perlindungan pengungsi.
2. Brasil
Kebijakan imigrasi Brasil dicirikan oleh keterbukaan dan inklusivitas, yang mencerminkan pengalaman historisnya sebagai negara imigran. Negara ini menerima migran dari berbagai latar belakang, terutama dari negara-negara tetangga di Amerika Selatan.Â
Pendekatan integrasi Brasil menekankan inklusi sosial, akses terhadap layanan, dan pengakuan terhadap keragaman budaya, meskipun kesenjangan dan diskriminasi sosial-ekonomi masih ada.
3. Afrika Selatan
Kebijakan imigrasi Afrika Selatan bertujuan untuk menyeimbangkan prioritas ekonomi dengan pertimbangan kemanusiaan, mengatasi kekurangan tenaga kerja sekaligus memberikan perlindungan kepada pengungsi dan pencari suaka.Â