Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ekstremisme Politik dan Ancaman Terhadap Keamanan Nasional: Strategi Penanggulangan dan Pencegahan

26 Februari 2024   23:30 Diperbarui: 26 Februari 2024   23:39 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi Keamanan Wanita (Sumber: Pixabay.com/Rafael Urdaneta Rojas)

Ekstremisme politik menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan nasional, mendestabilisasi masyarakat, melemahkan prinsip-prinsip demokrasi, dan mendorong kekerasan dan radikalisasi. 

Di dunia yang saling terhubung, di mana ideologi dapat menyebar dengan cepat melalui saluran digital, memerangi ekstremisme politik memerlukan pendekatan multifaset yang mencakup strategi pencegahan, intervensi, dan rehabilitasi. 

Artikel ini mengeksplorasi sifat ekstremisme politik, implikasinya terhadap keamanan nasional, dan strategi mitigasi dan pencegahan yang efektif.

Memahami Ekstremisme Politik

Ekstremisme politik mencakup ideologi dan gerakan yang menganjurkan cara-cara radikal, seringkali disertai kekerasan, untuk mencapai tujuan politik. 

Ini mencakup spektrum yang luas, mulai dari ideologi sayap kanan dan sayap kiri hingga ekstremisme agama dan gerakan separatis. 

Meskipun ekstremisme sendiri pada dasarnya tidak ilegal, ekstremisme dapat menjadi ancaman bagi keamanan nasional jika memicu kekerasan, mendorong ujaran kebencian, atau berupaya melemahkan proses demokrasi.

Implikasinya bagi Keamanan Nasional

1. Ekstremisme dengan Kekerasan

Individu atau kelompok yang mengalami radikal dapat menggunakan kekerasan, terorisme, atau pemberontakan untuk memajukan agenda politik mereka, sehingga menimbulkan ancaman langsung terhadap keselamatan dan keamanan publik.

2. Kohesi dan Stabilitas Sosial

Ideologi ekstremis menabur perpecahan, mengikis kohesi sosial, dan memperburuk ketegangan dalam masyarakat, melemahkan stabilitas dan ketahanan terhadap ancaman eksternal.

3. Risiko Keamanan Siber

Kelompok ekstremis memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan propaganda, merekrut pengikut, dan mengoordinasikan aktivitas, sehingga menimbulkan risiko dan tantangan keamanan siber bagi penegak hukum dan badan intelijen.

4. Dampak Internasional

Jaringan ekstremis transnasional dan operasi pengaruh asing dapat menimbulkan konsekuensi yang luas, mengganggu stabilitas kawasan, memicu konflik, dan melemahkan keamanan global.

Strategi Mitigasi dan Pencegahan

1. Kontra-Narasi dan De-Radikalisasi

Mengembangkan kontra-narasi yang menantang ideologi ekstremis dan mempromosikan sudut pandang alternatif sangat penting untuk melawan radikalisasi dan mencegah individu terseret ke dalam ekstremisme kekerasan. 

Program deradikalisasi menawarkan dukungan psikologis, konseling, dan layanan rehabilitasi bagi individu yang melepaskan diri dari gerakan ekstremis.

2. Keterlibatan dan Pemberdayaan Komunitas

Membangun komunitas yang tangguh melalui inisiatif keterlibatan, dialog, dan pemberdayaan membantu mengatasi keluhan mendasar, memperkuat kohesi sosial, dan mengurangi kerentanan terhadap ideologi ekstremis.

3. Penegakan Hukum dan Kerja Sama Intelijen 

Meningkatkan kerja sama dan pertukaran informasi di antara lembaga penegak hukum, badan intelijen, dan mitra internasional sangat penting untuk mendeteksi dan mengganggu aktivitas ekstremis, membongkar jaringan, dan mencegah serangan teroris.

4. Tindakan Legislatif

Menerapkan kerangka hukum yang mengkriminalisasi ujaran kebencian, hasutan untuk melakukan kekerasan, dan propaganda ekstremis sambil menjaga kebebasan berekspresi diperlukan untuk memerangi ekstremisme dalam batas-batas supremasi hukum.

5. Tindakan Pencegahan

Berinvestasi dalam program intervensi dini, inisiatif keterlibatan pemuda, dan upaya pendidikan yang mempromosikan pemikiran kritis, toleransi, dan nilai-nilai kewarganegaraan dapat mengurangi risiko radikalisasi dan membangun ketahanan terhadap ideologi ekstremis.

6. Melawan Radikalisasi Online

Berkolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan algoritme, alat moderasi konten, dan mekanisme pelaporan untuk memerangi radikalisasi online, menghapus konten ekstremis, dan mengganggu upaya perekrutan di platform digital.

7. Mengatasi Akar Penyebab

Mengatasi kesenjangan sosio-ekonomi, marginalisasi, keluhan politik, dan diskriminasi berbasis identitas dapat membantu mengatasi penyebab utama ekstremisme dan mencegah radikalisasi di komunitas rentan.

Kesimpulan

Ekstremisme politik menimbulkan ancaman multifaset terhadap keamanan nasional, sehingga memerlukan strategi komprehensif yang mengatasi dimensi ideologis, sosial, dan operasional. 

Dengan mengadopsi pendekatan holistik yang mencakup langkah-langkah pencegahan, intervensi, dan penegakan hukum, pemerintah dapat secara efektif memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh ideologi ekstremis sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum. 

Melalui upaya bersama di tingkat lokal, nasional, dan internasional, masyarakat dapat membangun ketahanan, menumbuhkan komunitas inklusif, dan melindungi diri dari pengaruh ekstremisme politik yang merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun