Mohon tunggu...
Budiman
Budiman Mohon Tunggu... Penulis

Penulis. Menyukai berbagai bidang pekerjaan yang menambah ilmu pengetahuan dan mendapatkan pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peran Negara dalam Berpartisipasi dalam Krisis Lingkungan: Agenda Politik untuk Pembangunan Berkelanjutan

26 Februari 2024   18:54 Diperbarui: 26 Februari 2024   18:56 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Negara dalam Berpartisipasi dalam Krisis Lingkungan (Sumber: Pixabay.com/Peter)

Dalam menghadapi krisis lingkungan hidup yang semakin meningkat, peran negara dalam mendorong pembangunan berkelanjutan menjadi sangat penting. 

Degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati bukan hanya merupakan tantangan ekologis namun juga terkait erat dengan faktor politik, sosial, dan ekonomi. 

Artikel ini menggali pentingnya negara untuk berpartisipasi aktif dalam mengatasi krisis lingkungan, dengan menekankan agenda politik yang diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

Pengertian Krisis Lingkungan:

Krisis lingkungan mencakup berbagai tantangan, termasuk penggundulan hutan, polusi, perusakan habitat, dan perubahan iklim. 

Krisis-krisis ini menimbulkan ancaman yang signifikan terhadap ekosistem, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan manusia, sehingga memerlukan tindakan segera dan terkoordinasi di tingkat global, nasional, dan lokal.

Peran Negara:

Negara memainkan peran penting dalam mengatasi krisis lingkungan karena kewenangan mereka dalam pembuatan kebijakan, peraturan, dan alokasi sumber daya. 

Melalui undang-undang, mekanisme penegakan hukum, dan kerja sama internasional, negara dapat memitigasi penyebab degradasi lingkungan dan mendorong praktik berkelanjutan di berbagai sektor.

Kerangka Kebijakan untuk Pembangunan Berkelanjutan:

Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan memerlukan kerangka kebijakan komprehensif yang mencakup konservasi lingkungan, keadilan sosial, dan kesejahteraan ekonomi. 

Negara harus memprioritaskan integrasi pertimbangan lingkungan hidup ke dalam seluruh domain kebijakan, termasuk energi, transportasi, pertanian, dan perencanaan kota.

1. Tata Kelola Lingkungan

Tata kelola lingkungan yang efektif sangat penting untuk mengoordinasikan tindakan antar lembaga pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. 

Negara harus menetapkan kerangka peraturan yang kuat, mekanisme penegakan hukum, dan proses pengambilan keputusan partisipatif untuk meningkatkan perlindungan dan akuntabilitas lingkungan.

2. Transisi Energi Terbarukan

Transisi menuju sumber energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim. 

Negara-negara dapat memberi insentif pada investasi energi terbarukan, menghapuskan subsidi bahan bakar fosil, dan mendorong penelitian dan pengembangan teknologi ramah lingkungan untuk mempercepat transisi menuju perekonomian rendah karbon.

3. Konservasi dan Keanekaragaman Hayati

Melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem merupakan hal mendasar untuk menjaga keseimbangan ekologi dan mendukung penghidupan manusia. 

Negara harus memprioritaskan penetapan kawasan lindung, praktik penggunaan lahan berkelanjutan, dan inisiatif konservasi satwa liar untuk menjaga keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem.

4. Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan

Mengubah praktik pertanian sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus meminimalkan dampak lingkungan. 

Negara dapat mendukung pendekatan agroekologi, mendorong praktik pengelolaan lahan berkelanjutan, dan memberi insentif kepada petani kecil untuk mengadopsi teknik cerdas iklim demi produksi pangan yang berketahanan dan berkelanjutan.

5. Ekonomi Sirkular dan Pengelolaan Sampah

Transisi menuju model ekonomi sirkular dapat mengurangi timbulan sampah, meningkatkan efisiensi sumber daya, dan meminimalkan pencemaran lingkungan. 

Negara harus menerapkan kebijakan untuk mendorong pengurangan limbah, pembangunan infrastruktur daur ulang, dan penerapan prinsip desain produk sirkular di seluruh industri.

6. Adaptasi dan Ketahanan Iklim

Membangun ketahanan terhadap dampak iklim sangat penting bagi masyarakat yang rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan gangguan ekologi. 

Negara-negara harus berinvestasi dalam langkah-langkah adaptasi iklim, meningkatkan sistem peringatan dini, dan mengintegrasikan ketahanan iklim ke dalam perencanaan kota dan pembangunan infrastruktur.

Kerja Sama dan Diplomasi Internasional:

Mengatasi tantangan lingkungan hidup global memerlukan upaya kolaboratif dan keterlibatan diplomasi antar negara. 

Perjanjian internasional seperti Perjanjian Paris dan Konvensi Keanekaragaman Hayati memberikan kerangka kerja untuk tindakan kolektif, mobilisasi sumber daya, dan transfer teknologi untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan.

Kesimpulan:

Partisipasi negara-negara dalam mengatasi krisis lingkungan sangat penting untuk memajukan agenda pembangunan berkelanjutan. 

Dengan memprioritaskan perlindungan lingkungan, mendorong energi terbarukan, melestarikan keanekaragaman hayati, dan menerapkan praktik berkelanjutan di seluruh sektor, negara dapat memitigasi dampak degradasi lingkungan dan membuka jalan bagi masa depan yang lebih berketahanan dan adil. 

Melalui kepemimpinan politik, inovasi kebijakan, dan kerja sama internasional, negara dapat memenuhi perannya sebagai penjaga lingkungan dan pelopor pembangunan berkelanjutan di panggung global. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun