Dengan terlibat dalam aktivitas seperti pemungutan suara, advokasi, pengorganisasian komunitas, dan pencalonan diri, kaum muda dapat memberikan kontribusi yang berarti terhadap proses demokrasi dan mendorong perubahan positif di komunitas mereka.
Tantangan terhadap Partisipasi Politik Pemuda:
Meskipun keterlibatan pemuda dalam politik sangatlah penting, terdapat beberapa tantangan yang menghambat partisipasi mereka. Ini termasuk:
1. Apatisme Politik
Banyak generasi muda menganggap politik tidak dapat diakses, tidak relevan, atau korup, sehingga menyebabkan sikap apatis dan tidak terlibat dalam proses politik.
2. Kurangnya Pendidikan Kewarganegaraan
Kurangnya pendidikan kewarganegaraan di sekolah dan masyarakat dapat mengakibatkan terbatasnya pemahaman tentang sistem politik, hak-hak, dan tanggung jawab di kalangan pemuda, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara efektif.
3. Hambatan Struktural
Hambatan struktural seperti pembatasan usia dalam pencalonan, terbatasnya akses terhadap sumber daya dan jaringan, serta praktik diskriminatif dalam partai politik dapat menghalangi generasi muda untuk meraih jabatan politik atau terlibat dalam aktivisme politik.
4. Kesenjangan Digital
Meskipun platform digital menawarkan peluang baru untuk keterlibatan politik, kesenjangan digital mungkin mengecualikan kaum muda yang terpinggirkan yang tidak memiliki akses terhadap internet atau keterampilan literasi digital untuk berpartisipasi penuh dalam wacana politik online.