Suatu ketika, di sebuah taman kecil kuno yang terletak di antara dua pohon ek yang tinggi, hiduplah seekor siput kecil bernama Sheldon.Â
Berbeda dengan kebanyakan siput yang lebih suka tinggal di satu tempat, Sheldon adalah makhluk kecil yang penuh rasa ingin tahu dan suka menjelajahi dunia di sekitarnya. Dia telah mendengar cerita tentang negeri-negeri jauh dan tempat-tempat eksotik, dan dia bermimpi untuk memulai petualangannya sendiri.
Suatu pagi yang cerah, saat tetesan embun berkilauan di dedaunan dan burung berkicau merdu, Sheldon mengambil keputusan. Dia akan menjadi siput pengelana, menjelajahi dunia luas di luar tamannya. Dengan cangkang terpercaya di punggungnya dan hati yang penuh kegembiraan, dia memulai perjalanannya.
Perhentian pertamanya adalah hamparan bunga berwarna-warni di mana ia bertemu dengan kupu-kupu ramah bernama Bella. Sheldon mengagumi sayap anggun Bella dan bertanya kepadanya tentang keajaiban yang dilihatnya dalam perjalanannya.Â
Bella berbagi cerita tentang padang rumput yang dipenuhi bunga liar dan aliran sungai yang berkilauan tempat para peri menari di senja hari. Terinspirasi oleh kisah-kisahnya, Sheldon melanjutkan perjalanannya dengan antusiasme baru.
Saat Sheldon berkelana lebih jauh, dia bertemu dengan seekor kura-kura tua yang bijaksana bernama Timothy. Timotius telah melihat banyak musim datang dan pergi dan memiliki kebijaksanaan melebihi usianya.Â
Sheldon meminta nasihat Timothy dalam menjelajahi dunia yang luas. Timothy memberikan pelajaran berharga tentang kesabaran, ketekunan, dan pentingnya menghargai setiap momen dalam perjalanan.
Sepanjang perjalanannya, Sheldon menghadapi tantangan seperti melintasi jalan berbahaya dan menghadapi badai, namun dia tidak pernah melupakan tujuannya. Sepanjang perjalanannya, ia mendapat banyak teman -- mulai dari tupai yang cerewet hingga kelinci yang sulit ditangkap -- masing-masing mengajarinya sesuatu yang baru tentang dunia dan dirinya sendiri.
Saat hari berganti minggu dan minggu menjadi bulan, cangkang Sheldon dihiasi kenangan petualangannya. Dia telah menjelajahi hutan lebat, mendaki gunung yang menjulang tinggi, dan berlayar melintasi lautan luas.Â
Namun, terlepas dari semua keajaiban yang telah dilihatnya, Sheldon tidak bisa menghilangkan perasaan rindu kampung halaman yang menarik hati sanubarinya.
Suatu hari, saat beristirahat di bawah naungan pohon palem yang menjulang tinggi, Sheldon menyadari bahwa apa yang selama ini dia cari ada di sana -- kehangatan tamannya, keakraban dengan pohon ek, dan kenyamanan sudut kecilnya sendiri di dunia.
Dengan perasaan puas yang baru ditemukan, Sheldon kembali ke rumah. Saat dia memasuki taman, dia disambut oleh pemandangan dan suara familiar yang sangat dia rindukan. Dia tahu bahwa meskipun petualangannya mengasyikkan, tidak ada tempat yang lebih baik daripada rumah.
Sejak saat itu, Sheldon dikenal sebagai siput tua bijaksana yang telah melakukan perjalanan jauh dan luas. Dia sering menghibur sesama penghuni taman dengan kisah petualangannya, mengingatkan mereka bahwa terkadang, perjalanan terhebat adalah perjalanan yang membawa Anda kembali ke rumah.Â
Maka, terletak di antara dua pohon ek yang tinggi, Sheldon hidup bahagia selamanya, sebuah bukti semangat petualangan dan kegembiraan saat pulang ke rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H